Tafsir
Al-Qur'an
Qs. Al Anfal Ayat 20,21 & 22
"Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah
dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar
(perintah-perintah-Nya), dan janganlah kamu menjadi sebagai orang-orang (munafik)
yang berkata, "Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan. Sesungguhnya
binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang
pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa pun"
Ayat
mengandung:
Ø Satu perintah : Perintah taat kepada Allah dan Rasulnya
Ø Dua larangan : 1.
Larangan berpaling dan durhaka setelah mendengar
2.
Larangan Takbur.
Ø Satu ancaman : Ancaman kehinaan dunia dan akhirat, bagi yang
tidak berfikir dan tidak berobah.
Pelajaran yang
dapat diperoleh :
Muhasabah
(Evaluasi) wajib hukumnya, sebab orang yang beriman yang mendapat perintah
untuk tunduk / taat pada Allah dan Rasulnya berarti masih banyak perintah dan
tuntunan Allah yang belum dilaksanakan dan masih banyak doda yang belum kita
tinggalkan Nabi saw sendiri beristigfar tidak kurang 100 kali dalam sehari
padahal beliau sudah mendapatkan jaminan keselamatan.
1.
Planning Iman (perencanaan iman) wajib hukumnya,
karena perencanaan imnlah yang akan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT
Planning iman ini mempunyai 4 unsur.
1.
Tujuan planning (cita-cita yang jelas) :
Tanpa tujuan kita akan sesat dan keliru, adapun
cita-cita yang ingin kita capai adalah rahmat dan Ridha Allah. S. Al An’am 162
Artinya : Katakanlah sesungguhnya shalatku, Ibdahku,
hidupku dan matikuhanyalah untuk Allah tuhan semesta Alam.
Jadi ibadah tujuan utama kita.
Surah As Syariat ayat 56 Artinya : Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKU.
2. Program
yang mendukung
Rencana amal yang mengantar ketujuan diperlukan adanya
program :
1.
Menentukan kekurangan dalam beribadah, atau kesalahan
yang akn dirobah
2. Menentukan batas
waktu
3. Serta berjanji
kepada Allah kepada diri sendiri untuk menghilangkan kekeurangan itu.
3. Sistem
pelaksanaan yang ketat / disiplin.
Ø Ada pendamping (pengawas) dan yang terbaik adalah suami atau
kawan terdekat supaya bisa saling mengawasi, saling menilai, saling mengingatkan
supaya tercipta …
Ø Ada penentuan
tantangan, jadi harus disadari bahwa tantangan itu ada.
Ø Mencari jalan
keluar dengan kata lain jangan mengalah pada tantangan. …Walladzina jahadu ….
4. Sistem
evaluasi yang rutin
Evaluasi artinya berfikir dan membicarakan pelaksanaan
program setelah berjalan beberapa waktu, misalnya ;
Ø Ada evaluasi
harian
Ø Ada evaluasi
pekanan (mingguan)
Ø Ada evaluasi
bulanan.
Evaluasi ini dapat dilakukan secara pribadi atau
kolektif.
=========================,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,========================
======================================================;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;------
Tafsir Al-Qur'an
=========================,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,========================
Tafsir
Al-Qur'an
Surah Al-A’raf, Ayat 1-3
Panduan Pemahaman:
1.
Penafsiran para ahli
tafsir tentang potongan huruf-huruf hijaiyyah pada awal beberapa surah seperti pada awal surah ini :
a. Ini adalah rahasia Allah dalam al-Qur’an. hanya Allah yang
mengetahui maksudnya.
b. Huruf-Huruf ini memberi isyarat bahwa al-Qur’an yang mulia ini
terdiri dari huruf-huruf hijaiyyah yang dikenal dan digunakan oleh bangsa arab,
lalu mereka ditantang untuk menyusun ayat yang menyamai keindahan dan kedalaman
makna al-Qur’an tapi mereka tidak sanggup!.
Mari merenungkan firman-firman Allah : * Qs :
Al-Baqarah : 6
2. Ayat kedua menerangkan :
1.
al-Qur’an adalah Kitabullah.
2. Larangan meragukan kebenaran al-Qur’an sebagai wahyu Allah, atau
larangan merasa berat menda’wahkan al-Qur’an
3. Tujuan diturunkannya al-Qur’an ialah untuk dida’wahkan.
4. al-Qur’an adalah peringatan yang efektif bagi orang yang beriman.
3. Ayat ketiga menerangkan :
1.
al-Qur’an diturunkan
untuk segenap manusia. *Qs : Yunus : 57
2. al-Qur’ana wajib diikuti. Qs : Al-Hujurat : 1
3. Mengikuti al-Qur’an berarti meninggalkan seluruh keyakinan, ideologi,
aliran pemahaman adat istiadat, selain al-Qur’an.
4. Sangat sedikit orang yang sadar mengikuti al-Qur’an memerlukan
kesadaran.
Panduan pengamalan :
1.
Tingkatkan perhatian
terhadap al-Qur’an, melaui program tilawah harian yang berkesinambungan.
2.
Tingkatkan perhatian
terhadap da’wah al-Qur’an secara bijak, sistematis dan atas dasar ilmu.
3.
Tingkatkan Bara’ anti loyalitas
terhadap semua yang bertentangan dengan al-Qur’an.
Contoh : kurangi waktu
menonton TV. Kurangi waktu yang terbuang percuma.
Panduan
penghayatan :
1.
Lakukan renungan
terhadap kesalahan dan kelalaian kita terhadap al-Qur’an.
Contoh : Hafalan yang hilang. Tahsin yang
tidak ihsan.
2.
Lakukan renungan
terhadap kesalahan dan kelalaian kita terhadap da’wah al-Qur’an.
Contoh: kemalasan dalam berda’wah,
menghindar dari tugas-tugas.
3.
Lakukan Tajdidut-Taubah/
iltizam yang diperkuat, dan pemaksaan diri untuk pengembangan diri.
Contoh : wirid istighfar 100 x sehari.
Shalat taubat. Tilawah 2 Juz sehari, dst.
======================================================;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;------
Tafsir Al-Qur'an
Surah Al A'raf, Ayat : 4-9
Panduan Pemahaman
- Ayat empat menjelaskan tentang betapa banyaknya daerah dan masyarakat yang diadzab oleh Allah pada waktu malam ataupun siang.
Ayat mulia ini
berkaitan erat dengan ayat-ayat mulia lainya disurah yang lain:
Qs: Al-Ankabut (29) :
33-40
Ayat ini memberi
isyarat ancaman untuk kita, jika kita tidak mengamalkan ayat-ayat sebelumnya.
Oleh karena umat-umat yang diadzab itu adalah akibat ketidaktaatan mereka
kepada Allah Swt.
- Ayat lima menjelaskan bahwa semua masyarakat yang dilanda adzab itu mengakui kesalahan dan dosa-dosa mereka.
Ayat mulia ini
diperkuat pula dengan ayat-ayat mulia lainya di surah yang lain:
Qs: Al-Qalam (68) :
17-33
- Ayat enam menjelaskan bahwa Allah Swt pasti meminta pertanggungan jawab masyarakat yang telah dida’wah dan para Nabi, Rasul dan para Da’i yang telah berda’wah.
Kepastian ini
dipahami dari "Law Tawkid” dan "Nun Tawkid” yang diulangi dua kali.
Ayat mulia ini
berkaitan erat dengan ayat-ayat mulia yang lain :
Qs: Azzumar (39) : 71
Qs: Al-Mulk (67) : 6-11
Qs: Al-Ma-idah (5) :
116-117
- Ayat tujuh menjelaskan kepastian penjelasan Allah Swt diakhirat tentang segala prilaku kita di dunia. Dan dialah Allah yang maha mengetahui.
Ayat mulia ini
dipertegas oleh banyaknya ayat-ayat dalam Al-Qur’an :
Qs: At-Taubah (9) : 94
Qs: Ali Imran (3) :
29-30
Qs: Al-An’am (6) : 164
- Ayat delapan dan sembilan menjelaskan tentang kepastian timbangan perbuatan kita di hari akhirat. Dan vonis syurga atau neraka, berdasarkan hasil timbangan yang Maha Sensitif, Maha Akurat dan Maha Adil itu.
Ayat ini
dipertegas oleh banyak ayat mulia yang lain :
Qs: Al-Qari’ah (101) :
6-11
Qs: Al- Zalzalah (99) :
7-8
Panduan Pengamalan
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, dzikir, tilawah, ukhuwah, da'wah, akhlak mulia, sebagai manifestasi kepatuhan terhadap Al-Qur'anul Karim.
- Menyusun planning peningkatan iman secara tertulis dan membuat tabel muhasabah harian, untuk mengukur peningkatan yang diperjuangkan.
- Meningkatkan perhatian terhadap pelajaran/buku sejarah para Nabi dan Rasul, dengan penekanan pada nilai-nilai perjuangan da'wah dan adzab Allah Swt sebagai akibat pengingkaran dan penyimpangan.
- Melakukan taubat dan memperbanyak istigfar yang khusyu' setiap kali mendapat kesulitan musibah, penyakit, kecelakaan, dan semua yang tidak diinginkan.
- Meningkatkan rasa tanggungjawab da'wah, dengan menguatkan keyakinan bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban di Akhirat tentang kewajiban menyampaikan ilmu kita.
- Meningkatkan wawasan keakhiratan/ilmu yang benar tentang rincian hari akhirat, dalam rangka peneguhan iman kepada akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar