Social Icons

Senin, 29 Oktober 2012

Kita semua calon jenazah



Setiap muslim pasti dan wajib meyakini hari akhirat. Karena keyakinan pada keberadaan hari akhirat adalah syarat keislaman kita. Keyakinan ini adalah rukun iman yang kelima. Penanaman dan peneguhan keyakinan ini dilakukan oleh Allah swt melalui Al-Qur'an, dalam ratusan Ayat-Nya yang mulia. Pada realitas keislaman kita, iman kepada hari akhirat sangat erat kaitannya dengan semua aspek kehidupan .

Pengertian iman kepada hari akhirat

Iman kepada hari akhirat berarti: keyakinan yang utuh, benar dan mendalam, tidak dicampuri dengan keraguan sedikitpun, tentang adanya kehidupan setelah kematian, adanya kebangkitan dari kubur dan seluruh yang terkait dengannya, termasuk keberadaan syurga dan neraka, berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih.
Hal-hal yang terkait dengan hari akhirat:

1.       Kondisi sakaratul maut
2.      Proses pencabutan nyawa
3.      Keadaan Alam Kubur
4.      Tanda-tanda hari Kiamat
5.      Proses kiamat kubra
6.      Proses hari bangkit
7.      Keadaan di Padang Mahsyar
8.      Pembagian kitab amal
9.      Pengadilan yang Maha Adil
10.   Penimbangan amal
11.    Syafaat
12.   Haudh (Telaga Nabi Muhammad saw)
13.   Shirat (Jembatan di atas neraka menuju syurga
14.   Keadaan Neraka dan penderitaan penghuninya
15.  Keadaan syurga dan kenikmatan penghuninya

Landasan Qur'ani iman kepada hari akhirat

Iman kepada hari akhirat adalah kewajiban setiap muslim. Allah swt  menjelaskan hal itu, ketika menjelaskan karakteristik orang yang bertaqwa. Salah satu karakteristik tersebut ialah:
وَبِاالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُون
Mereka yakin terhadap akhirat. QS. Al-Baqarah : 4

Al-Qur'anul Karim memberikan perhatian khusus pada penanaman dan peneguhan iman kepada hari akhirat. Mari kita merenungkan dengan seksama ayat-ayat mulia berikut ini:

أَوَلَمْ يَرَ الْإِنسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ. وَضَرَبَ لَنَا مَثَلاً وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ. قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ

Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakannya
dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. QS. Yasin: 77-79
Ayat-ayat yang mulia ini ingin memberi kesadaran pada kita bahwa manusia yang diciptakan oleh Allah swt dari setetes air mani, tampil melawan Allah swt. Melawan Allah dengan pembangkangan terhadap ajaran-ajaranNya. Melawan Allah dengan segala kebanggaan dalam berbuat dosa. Melawan Allah dengan pengingkaran terhadap kebangkitan setelah kematian.
Setelah itu, Allah swt memberikan bukti-bukti logis dan faktual tentang kepastian hari kebangkitan.

Kematian adalah sebuah kepastian

Dalam upaya peningkatan iman kepada hari akhirat, hal pertama yang perlu diperkuat dalam diri kita ialah kesadaran yang berkesinambungan pada kepastian kematian kita semua. Membangun sikap sadar mati, sangatlah besar pengaruhnya pada keterarahan jiwa, kejernihan pikiran dan motivasi ibadah dan amal shaleh.

Kematian adalah peristiwa yang kita saksikan dan kita dengarkan hampir setiap hari. Kematian tidak mengenal usia dan status sosial. Kematian mempunyai seribu satu macam jalan. Kematian terkadang manimpa ratusan orang, ribuan orang, bahkan puluhan ribu orang sekaligus! Luar biasa! Allahu Akbar!  Allah swt berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنْ النَّارِ
وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُور

Tiap-tiap yang  berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
QS. Ali Imran : 185

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُّمْ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

Di mana saja kamu kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, sekalipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. QS. An-Nisa': 78

Kita semua telah kehilangan minimal satu orang dari keluarga dekat kita, atau sahabat akrab kita, atau tetangga dekat kita, mereka semua telah mendahului kita ke alam barzakh.

Bahkan perjalanan sejarah manusia di dunia ini, mengajarkan kepada kita bahwa kita semua adalah pelaku-pelaku sejarah masa kini. Telah berlalu umat-umat dan bangsa-bangsa pelaku sejarah. Mereka semua meninggalkan dunia ini dengan amal-amal mereka masing-masing. Allah swt berfirman:
فكلا أخذنا بذنبه فمنهم من أرسلنا عليه حاصبا ومنهم من أخذته الصيحة ومنهم من
حسفنا به الأرض ومنهم من أغرقنا وما كان الله ليظلمهم ولكن كانوا أنفسهم يظلمون

Maka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosanya,
maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang di timpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan,
dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka,
akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. QS. Al-Ankabut: 40
Mareka semua telah pergi, kitapun pasti pergi.

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula. QS. Az-Zumar: 30

Mereka yang telah pergi itu, pernah sehat, kuat, berilmu, di antara mereka banyak yang kaya, berpangkat, bangsawan, dihargai, dimuliakan, ditakuti, dan disegani. Di antara mereka yang telah pergi itu ada beberapa raja dan presiden, di antara mereka ada yang pernah menguasai dunia. Namun mereka telah tiada, dan kitapun pasti akan tiada. Kebaikan dan kejelekan mereka diceritakan dan dikenang orang, kebaikan dan kejelekan kitapun akan diceritakan dan dikenang orang lain.

Lebih dari itu, yang mesti kita sadari bahwa kematian itu adalah awal dari pengadilan akbar yang Maha Adil. Di sanalah kita akan mempertanggungjawabkan seluruh hidup kita di dunia ini. Pada pengadilan itu, ada saatnya mulut terkunci, tak dapat berbicara, lalu tangan dan kakilah yang berbicara, menjelaskan semua perbuatan selama hidup di dunia.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami  tangan mereka dan memberi kesaksisanlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
QS. Yasin: 65

Pada hari akhirat, kita akan mendapatkan balasan terhadap seluruh kebaikan yang telah kita kerjakan dan akan mendapatkan balasan terhadap semua kejelekan yang tidak diampuni oleh Allah swt.

Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ. فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَه.
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه

Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam kedaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan lepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun,
niscaya dia akan melihat balasannya pula. QS. Az-zalzalah: 6-8

Inilah keyakinan kita tentang kematian, yaitu bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru ia adalah awal dari segalanya. Kematian adalah pertanggunganjawab. Kematian adalah awal sebuah pengadilan akbar yang paling adil. Kematian adalah awal dari kehidupan yang hakiki, kehidupan yang abadi.

Manfaat mengingat kematian

Atas dasar keyakinan bahwa kematian sebagai sebuah kepastian. Atas asar keyakinan bahwa kematian penuh dengan resiko dan tanggugjawab. Atas dasar keyakinan bahwa kematian adalah awal dari kehidupan selamanya. Maka kita harus memperbanyak mengingat kamatian. Kita harus memperpanjang masa sadar kita terhadap kematian, itulah yang memotivasi kita untuk rajin beribadah, menikmati ibadah dan amal shaleh, senang bertaubat dan bahagia dengan dzikir dan do'a.
Singkatnya, mengingat kematian sangat banyak manfaatnya, antara lain:

1.       Mengurangi kecintaan terhadap dunia,
2.      Memotivasi untuk rajin beribadah,
3.      Menikmati ibadah dan amal shaleh,
4.      Mencari dan melakukan amal-amal yang paling afdhal,
5.      Memotivasi untuk bertaubat, meninggalkan dosa,
6.      Menikmati indahnya istighfar, dzikir dan do'a,
7.      Memotivasi untuk rajin bersedekah dan menolong orang lain,
8.      Memotivasi untuk bersifat pemaaf terhadap kesalahan orang lain,
9.      Selalu bersiap untuk menerima kematian setiap hari,
10.   Selalu bersifat tawadhu', tidak takabbur. Bahkan selalu meminta maaf terhadap sesama manusia.

Inilah sebagian dari manfaat mangingat kematian. Rasulullah saw memerintahkan kita untuk memperbanyak mengingat kematian. Beliau bersabda:

أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرٍ هَاذِم اللَّذَّاتِ (الموت)
Perbanyaklah mengingat pemutus semua kenikmatan (kematian). HR. Al-Bukhari

Bila dalam sehari kita tidak mengingat kematian, berarti kita dalam kelalaian. Bila dalam perjalanan kita tidak mengingat kematian, alangkah ruginya kita. Bila kita mengunjungi orang sakit lalu kita tidak mengingat kematian, alangkah kerasnya hati kita. Bila kita melihat jenazah/ mengantar jenazah, lalu kita masih tertawa, kapan kita mau sadar?

Kita semua berjalan menuju kematian. Kita semua calon pasti untuk menjadi jenazah. Tidak ada calon yang tidak jadi dalam urusan kematian.

Marilah kita sadar. Marilah kita waspada. Marilah kita memperbaiki diri. Marilah kita mensucikan diri. Mari berjuang terus. Semoga kita bertemu di Jannatul Firdaus yang abadi. Amin. Fastaqim (beristiqamahlah!)
والله أعلم بالصواب، والله الموفق، والحمد لله رب العالمين
Zainul hidayat, S.Pd.I

Tidak ada komentar:

SIAPA PELATIH SRIWIJAYA FC ?