Setiap muslim pasti dan wajib meyakini hari akhirat.
Karena keyakinan pada keberadaan hari akhirat adalah syarat keislaman kita.
Keyakinan ini adalah rukun iman yang kelima. Penanaman dan peneguhan keyakinan
ini dilakukan oleh Allah swt melalui Al-Qur'an, dalam ratusan Ayat-Nya yang
mulia. Pada realitas keislaman kita, iman kepada hari akhirat sangat erat
kaitannya dengan semua aspek kehidupan .
Pengertian iman kepada hari akhirat
Iman kepada hari akhirat berarti: keyakinan yang utuh,
benar dan mendalam, tidak dicampuri dengan keraguan sedikitpun, tentang adanya
kehidupan setelah kematian, adanya kebangkitan dari kubur dan seluruh yang terkait
dengannya, termasuk keberadaan syurga dan neraka, berdasarkan Al-Qur'an dan
As-Sunnah yang shahih.
Hal-hal yang terkait dengan hari akhirat:
1. Kondisi sakaratul maut
2. Proses pencabutan nyawa
3. Keadaan Alam Kubur
4. Tanda-tanda hari Kiamat
5. Proses kiamat kubra
6. Proses hari bangkit
7. Keadaan di Padang Mahsyar
8. Pembagian kitab amal
9. Pengadilan yang Maha Adil
10. Penimbangan amal
11. Syafaat
12. Haudh (Telaga Nabi Muhammad saw)
13. Shirat (Jembatan di atas neraka menuju syurga
14. Keadaan Neraka dan penderitaan penghuninya
15. Keadaan syurga dan kenikmatan penghuninya
Landasan
Qur'ani iman kepada hari akhirat
Iman kepada hari akhirat adalah kewajiban setiap muslim.
Allah swt menjelaskan hal itu, ketika
menjelaskan karakteristik orang yang bertaqwa. Salah satu karakteristik
tersebut ialah:
وَبِاالآخِرَةِ
هُمْ يُوقِنُون
Mereka yakin terhadap akhirat. QS. Al-Baqarah : 4
Al-Qur'anul Karim memberikan perhatian khusus pada
penanaman dan peneguhan iman kepada hari akhirat. Mari kita merenungkan dengan
seksama ayat-ayat mulia berikut ini:
أَوَلَمْ
يَرَ الْإِنسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ.
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلاً وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ
رَمِيمٌ. قُلْ يُحْيِيهَا
الَّذِي أَنشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ
Dan apakah manusia tidak
memperhatikan bahwa kami menciptakannya
dari setitik air (mani), maka
tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan dia membuat perumpamaan bagi
Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah: Ia akan
dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk. QS.
Yasin: 77-79
Ayat-ayat yang mulia ini ingin
memberi kesadaran pada kita bahwa manusia yang diciptakan oleh Allah swt dari
setetes air mani, tampil melawan Allah swt. Melawan Allah dengan pembangkangan
terhadap ajaran-ajaranNya. Melawan Allah dengan segala kebanggaan dalam berbuat
dosa. Melawan Allah dengan pengingkaran terhadap kebangkitan setelah kematian.
Setelah itu, Allah swt memberikan
bukti-bukti logis dan faktual tentang kepastian hari kebangkitan.
Kematian adalah sebuah kepastian
Dalam upaya peningkatan iman kepada hari akhirat, hal
pertama yang perlu diperkuat dalam diri kita ialah kesadaran yang
berkesinambungan pada kepastian kematian kita semua. Membangun sikap sadar
mati, sangatlah besar pengaruhnya pada keterarahan jiwa, kejernihan pikiran dan
motivasi ibadah dan amal shaleh.
Kematian adalah peristiwa yang kita
saksikan dan kita dengarkan hampir setiap hari. Kematian tidak mengenal usia
dan status sosial. Kematian mempunyai seribu satu macam jalan. Kematian
terkadang manimpa ratusan orang, ribuan orang, bahkan puluhan ribu orang
sekaligus! Luar biasa! Allahu Akbar!
Allah swt berfirman:
كُلُّ
نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنْ النَّارِ
وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُور
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam syurga maka sungguh ia telah beruntung.
Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
QS. Ali Imran : 185
أَيْنَمَا
تَكُونُوا يُدْرِكُّمْ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Di mana saja kamu kamu berada,
kematian akan mendapatkan kamu, sekalipun kamu berada di dalam benteng yang
tinggi lagi kokoh. QS.
An-Nisa': 78
Kita semua telah kehilangan minimal satu
orang dari keluarga dekat kita, atau sahabat akrab kita, atau tetangga dekat
kita, mereka semua telah mendahului kita ke alam barzakh.
Bahkan perjalanan sejarah manusia di
dunia ini, mengajarkan kepada kita bahwa kita semua adalah pelaku-pelaku
sejarah masa kini. Telah berlalu umat-umat dan bangsa-bangsa pelaku sejarah.
Mereka semua meninggalkan dunia ini dengan amal-amal mereka masing-masing.
Allah swt berfirman:
فكلا
أخذنا بذنبه فمنهم من أرسلنا عليه حاصبا ومنهم من أخذته الصيحة ومنهم من
حسفنا
به الأرض ومنهم من أغرقنا وما كان الله ليظلمهم ولكن كانوا أنفسهم يظلمون
Maka masing-masing mereka itu Kami
siksa disebabkan dosanya,
maka di antara mereka ada yang Kami
timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang di timpa
suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke
dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan,
dan Allah sekali-kali tidak hendak
menganiaya mereka,
akan tetapi merekalah yang menganiaya
diri mereka sendiri. QS. Al-Ankabut: 40
Mareka semua telah pergi, kitapun pasti pergi.
إِنَّكَ
مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
Sesungguhnya kamu akan mati dan
sesungguhnya mereka akan mati pula.
QS. Az-Zumar: 30
Mereka yang telah pergi itu, pernah
sehat, kuat, berilmu, di antara mereka banyak yang kaya, berpangkat, bangsawan,
dihargai, dimuliakan, ditakuti, dan disegani. Di antara mereka yang telah pergi
itu ada beberapa raja dan presiden, di antara mereka ada yang pernah menguasai
dunia. Namun mereka telah tiada, dan kitapun pasti akan tiada. Kebaikan dan
kejelekan mereka diceritakan dan dikenang orang, kebaikan dan kejelekan kitapun
akan diceritakan dan dikenang orang lain.
Lebih dari itu, yang mesti kita
sadari bahwa kematian itu adalah awal dari pengadilan akbar yang Maha Adil. Di
sanalah kita akan mempertanggungjawabkan seluruh hidup kita di dunia ini. Pada
pengadilan itu, ada saatnya mulut terkunci, tak dapat berbicara, lalu tangan
dan kakilah yang berbicara, menjelaskan semua perbuatan selama hidup di dunia.
الْيَوْمَ
نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ
بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Pada
hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksisanlah kaki
mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
QS. Yasin: 65
Pada hari akhirat, kita akan
mendapatkan balasan terhadap seluruh kebaikan yang telah kita kerjakan dan akan
mendapatkan balasan terhadap semua kejelekan yang tidak diampuni oleh Allah
swt.
Pada hari itu manusia keluar dari
kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,
supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun, niscaya dia akan
melihat balasannya pula.
يَوْمَئِذٍ
يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ. فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَه.
وَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه
Pada hari itu manusia keluar dari
kuburnya dalam kedaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan lepada mereka
(balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan seberat zarrahpun,
niscaya dia akan melihat balasannya
pula. QS. Az-zalzalah: 6-8
Inilah keyakinan kita tentang
kematian, yaitu bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru ia
adalah awal dari segalanya. Kematian adalah pertanggunganjawab. Kematian adalah
awal sebuah pengadilan akbar yang paling adil. Kematian adalah awal dari
kehidupan yang hakiki, kehidupan yang abadi.
Manfaat
mengingat kematian
Atas dasar keyakinan bahwa kematian sebagai sebuah
kepastian. Atas asar keyakinan bahwa kematian penuh dengan resiko dan
tanggugjawab. Atas dasar keyakinan bahwa kematian adalah awal dari kehidupan
selamanya. Maka kita harus memperbanyak mengingat kamatian. Kita harus
memperpanjang masa sadar kita terhadap kematian, itulah yang memotivasi kita
untuk rajin beribadah, menikmati ibadah dan amal shaleh, senang bertaubat dan bahagia
dengan dzikir dan do'a.
Singkatnya, mengingat kematian sangat banyak manfaatnya,
antara lain:
1. Mengurangi kecintaan terhadap dunia,
2. Memotivasi untuk rajin beribadah,
3. Menikmati ibadah dan amal shaleh,
4. Mencari dan melakukan amal-amal yang paling afdhal,
5. Memotivasi untuk bertaubat, meninggalkan dosa,
6. Menikmati indahnya istighfar, dzikir dan do'a,
7. Memotivasi untuk rajin bersedekah dan menolong orang lain,
8. Memotivasi untuk bersifat pemaaf terhadap kesalahan orang
lain,
9. Selalu bersiap untuk menerima kematian setiap hari,
10. Selalu bersifat tawadhu', tidak takabbur. Bahkan selalu
meminta maaf terhadap sesama manusia.
Inilah sebagian dari manfaat
mangingat kematian. Rasulullah saw memerintahkan kita untuk memperbanyak
mengingat kematian. Beliau bersabda:
أَكْثِرُوا
مِنْ ذِكْرٍ هَاذِم اللَّذَّاتِ (الموت)
Perbanyaklah mengingat pemutus semua
kenikmatan (kematian). HR.
Al-Bukhari
Bila dalam sehari kita tidak
mengingat kematian, berarti kita dalam kelalaian. Bila dalam perjalanan kita
tidak mengingat kematian, alangkah ruginya kita. Bila kita mengunjungi orang
sakit lalu kita tidak mengingat kematian, alangkah kerasnya hati kita. Bila
kita melihat jenazah/ mengantar jenazah, lalu kita masih tertawa, kapan kita
mau sadar?
Kita semua berjalan menuju kematian. Kita semua calon
pasti untuk menjadi jenazah. Tidak ada calon yang tidak jadi dalam urusan
kematian.
Marilah kita sadar. Marilah kita waspada. Marilah kita
memperbaiki diri. Marilah kita mensucikan diri. Mari berjuang terus. Semoga
kita bertemu di Jannatul Firdaus yang abadi. Amin. Fastaqim (beristiqamahlah!)
والله أعلم بالصواب، والله الموفق، والحمد لله رب العالمين
Zainul hidayat, S.Pd.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar