Agama Islam yang bersifat konperehensif dan
universal, menata seluruh aspek kehidupan manusia dengan penuh rahmat, kasih
sayang, dan kedamaian. Seluruh ajaran agamanya cocok untuk seluruh bangsa,
suku, kelompok masyarakat, serta bersifat abadi hingga dunia kiamat.
{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلاَ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ} سورة البقرة : 208
“Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” [QS. Al-Baqarah : 208]
Salah satu aspek utama kehidupan yang disentuh
dengan rahmat dan kedamaian ajaran Islam ialah aspek sosial. Al-Qur’anul Karim
telah menetapkan orientasi hubungan antar bangsa.
{ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ } سورة الحجرات : 13
“Hai manusia, sesungguhnya kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertaqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujuraat : 13)
Pada ayat mulia yang lain, Allah mempersaudarakan
segenap umat Islam.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ . سورة الحجرات : 10
“Sesungguhnya orang-orang mu’min
bersaudara karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”
(QS. Al Hujuraat : 10)
{إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ} سورة الأنبياء : 92
Sesungguhnya ummat kamu ini adalah ummat yang satu; dan Aku
adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku” [QS. Al-Anbiyaa’ : 92]
Rasulullah Saw mempertegas statemen Al-Qur’an ini
dengan sabda beliau yang shahih :
{ المُسْلِمُ
أَخُوا
المُسْلِم
لاَ
يُظْلِمُه
وَلاَ
يُسْلِمه } رواه
مسلم
“Seorang muslim itu bersaudara dengan muslim lainnya,
tidak menzhaliminya dan tidak menyerahkannya". HR. Muslim
{ المُسْلِمُ أَخُوا المُسْلِم لاَ يَخْونُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ
وَلاَ يَخْذُلُه كُلُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ حَرَامٌ عِرْضُهُ وَمَالُهُ
وَدَمُهُ
التَّقْوَى
هاَ هُنَا بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أنْ يَحْتَقِرَ أّخَاهُ المُسْلِمَ } رواه
الترمذي
“Seorang muslim itu bersaudara dengan muslim
lainnya,tidak mengkhianatinya,
tidak berdusta kepadanya, tidak membiarkannya. Setiap muslim terhadap
muslim lainnya haram kehormatannya, haram hartanya, haram darahnya. Taqwa itu
di sini (di dada). Cukuplah dosa seseorang jika ia menghina saudaranya sesama
muslim".
HR. At-Tirmidzi.
Tidak beriman seorang muslim diantara kamu,
hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”
HR. Bukhari.
Konsep Islam yang demikian indah tentang
persaudaraan, cinta, kasih sayang, kedamaian, dan persatuan, nampaknya sangat
penting untuk kita simpan dalam benak kita, kita suburkan dalam keyakinan, dan
kita implementasikan dalam hidup keseharian, agar ajaran mulia ini benar-benar
memperindah kepribadian dan mendamaikan interaksi-interaksi sosial kita. Untuk
itulah, kita memerlukan pembelajaran keIslaman yang berkesinambungan, dan
karena itu pula, kita sangat dianjurkan untuk melakukan renungan-renungan
evaluatif keislaman yang rutin.
Allahumma ya Rahman, ya Rahim.
Bimbinglah kami semua untuk bersatu
dalam kebenaran.
Persatukanlah kami semua
untuk saling menerima, saling menghargai,
dan saling memaafkan.
Allahumma Amin.
Ukhuwah Islamiyah,
Ikatan cinta suci antar segenap umat islam.
Persaudaraan antar segenap umat Islam sepanjang
sejarah dan di manapun berada,
adalah perintah Ilahi yang mulia, yang sejatinya wajib dimuliakan oleh
setiap muslim dengan penghayatan cinta tulus kepada setiap muslim dan
peningkatan pengamalan akhlak-akhlak ukhuwah.
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ
آمَنُوا
لا َيَسْخَرْ
قَومٌ
مِنْ
قَوْمٍ
عَسَى
أَنْ
يَكُونُوا
خَيْرًا
مِنْهُمْ
وَلَا
نِسَاءٌ
مِنْ
نِسَاءٍ
عَسَى
أَنْ
يَكُنَّ
خَيْرًا
مِنْهُنَّ
وَ
لاَ تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوا بِالأ َلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الظَّالِمُونَ.{11}
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنْ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ
يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
أَيُحِبُّ
أَحَدُكُمْ
أَنْ
يَأْكُلَ
لَحْمَ
أَخِيهِ
مَيْتًا
فَكَرِهْتُمُوهُ
وَاتَّقُوا
اللَّهَ
إِنَّ
اللَّهَ
تَوَّابٌ
رَحِيمٌ {12}
سورة الحجرات 11-12
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yag
lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)
dan janganlah wanita-wanita
mengolok-olokkan wanita-wanita yang lain,(karena) boleh jadi wanita-wanita
(yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita-wanita yang mengolok-olokkan
dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri
dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar
yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman
dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim
(11). Hai Orang-orang yang beriman, jauhilah dari kebanyakan
prasangka,sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebahagian
yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah yang mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang (12). (QS. Al-Hujuraat : 11-12)
Rasulullah Saw mempertegas undang-undang Ilahi di
atas dengan sabdanya :
عن
أنسٍ
رضي
الله
عنه
رضي
الله
أن
النبي
صلى
الله
عليه
وسلم
قال :
لاَ
تَبَاغَضُوا،
وَلاَ
تَحَاسَدُوا،
وَلاَ
تَدَابَرُوا،
وَكُوْنُوا
عِبَادَ
اللهِ
إِخْوَاناً. وَلاَ
يُحِلُّ
لِمُسْلِمٍ
أَنْ
يَهْجُرَ
أَخَاهُ
فَوْقَ
ثَلاَثِ لَياَلٍ
رواه البخاري
"Jangan saling berbencian, iri hati, saling
memutuskan silaturrahim,
dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal seorang muslim
bermusuhan (tidak ngomong karena marah) lebih dari 3 hari". HR. Bukhari
Allahumma ya Ilahana,
ya Khaliqana, ya Raziqana.
Bimbinglah kami semua untuk mengamalkan perintah-Mu dan perintah Nabi
Muhammad Saw, dan menjauhi larangan-Mu dan larangan Nabi Muhammad Saw. Ya
Allah, tuntunlah kami semua untuk bersaudara dengan baik. Karuniakanlah kepada
kami semua cinta tulus kepada setiap muslim. Didiklah kami ya Allah, untuk
memperbaiki akhlak kami semua.
Amin.
Kendala-kendala Ukhuwah Islamiyah
Telah menjadi realitas yang memilukan dalam hidup
keseharian umat Islam bahwa kita masih sangat sulit untuk bersatu. Bahkan, kita
masih menyaksikan pertengkaran dan permusuhan antar sesama muslim. Kenyataan
ini sangat menyedihkan dan sangat merisaukan setiap muslim yang memiliki
seberkah cahaya iman di hatinya. Kebencian terhadap sesama muslim, ucapan
penghinaan sesama muslim, dan perilaku-perilaku pertengkaran dan permusuhan
sesama muslim. Sungguh dan benar-benar mengundang kutuk, laknat, dan adzab
murka Allah Yang Maha Perkasa. Astagfirullah al Azhiim.
Dalam renungan panjang pada akar penyimpangan
terhadap akhlak-akhlak ukhwuwah Islamiyah, kita menemukan bahwa sebagian akar
penyimpangan itu disebabkan oleh :
1. Ujub (melihat diri lebih baik dari orang lain)
2. Kebencian (memiliki perasaan benci kepada sesama muslim)
3. Cinta Dunia (cinta yang berlebihan terhadap harta, jabatan, istri, suami dan anak)
4. Senang pada Dosa (rasa bahagia dikala melakukan dosa)
5. Jauh dari Allah (malas beribadah, malas membaca Al-Qur’an, malas berdzikir, dan malas
membersihkan hati)
Akar-akar penyimpangan ini yang menumbuhkan seluruh
bentuk pelanggaran ukhuwah, kesalahan persaudaraan antar sesama muslim. Untuk
itu, diperlukan gerakan revolusi jiwa, ishalun-nafs (perbaikan diri), reformasi
kepribadian, dan renovasi ukhuwah Islamiyah, dengan satu tekad :
“Tingkatkan Cinta Tulus pada Setiap Muslim!”
Dalam rangka itu, marilah kita berusaha keras untuk
mengurangi rasa ujub kita, agar mampu lebih tawadhu’ (rendah hati). Mari kita
berjuang untuk menghapus bekas-bekas kebencian pada sesama muslim agar kita
mampu membangun rasa cinta yang tulus. Marilah kita berusaha melihat kebaikan
dan kelebihan orang lain, dan marilah menghargai kebaikan dan kelebihan
tersebut. Mari kita menerima kekurangan dan kelemahan orang lain, karena kita
semua memiliki kekurangan dan kelebihan . Mari kita mengendalikan lisan kita,
sehingga kita kuat menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata makian,
penghinaan, hujatan, dusta, dan penipuan.
Imam Asy-Syafi’i
pernah berpuisi :
إذَا رُمْتَ أنْ تَحْيَا سَلِيماً مِنَ الرَّدى *
وَدِيْنك مَوْفُوْرٌ وَعِرْضك صَين
"Jika engkau ingin hidup selamat dari
kehinaan,
pengamalan Agamamu terjaga, dan nama baikmu terpelihara"
فلا يَنْطِقنْ مِنْكَ اللِّسَانُ بسُوءة *فكلكَ سواءت وللناس ألسن
"Maka janganlah engkau mengeluarkan dari
lidahmu kata-kata yang buruk,
karena semua orang memilki keburukan, dan semua orang juga memiliki lidah".
وعينك إن أبدت إليك معايباً
* فدعها وقل يا عين للناس أعين
"Dan
jika matamu memperlihatkan kepadamu aib rahasia orang lain, tinggalkan (hal
itu) dan ucapkanlah : “Wahai mata, semua orang juga punya mata”.
وعاشر بمعروف وسامح من اعتدى
* ودافع ولكن بالتي هي أحسن
"Dan bergaullah dengan cara yang baik dan
maafkanlah orang yang bersalah.
Dan tolaklah kejelekan itu, tapi dengan cara yang terbaik".
Allahumma ya Rabbana.
Kami membutuhkan bantuan-Mu
untuk dapat tawadhu’.
Kami memerlukan pertolongan-Mu untuk dapat memaafkan kesalahan orang
lain.
Kami sangat ingin meningkatkan cinta tulus kepada setiap muslim,
maka arahkanlah kami semua ya Allah …
Allahumma ya Rabbana. Kami memerlukan Rahmat-Mu kepada kami, agar kami
semua dapat mengurangi cinta kami kepada dunia. Bersihkanlah hati kami dari
sifat serakah dan sifat bathil. Bersihkanlah harta kami dari yang haram dan
dari hak orang lain.
Kami memohon Ridha-Mu kepada kami agar rumah tangga
kami semua lebih damai dan lebih harmonis. Kami memohon bimbingan-Mu agar kami
lebih peduli pada anak yatim dan fakir miskin. Allahumma Amin.
Seruan terakhir
Pertengkaran dan permusuhan antar sesama muslim
wajib kita cemaskan, wajib kita risaukan, dan wajib untuk segera kita melakukan
taubat nashuha dari dosa-dosa besar yang telah kita lakukan. Mari tindak
lanjuti taubat tersebut dengan gerakan rekonsiliasi umat Islam. Mari menjalin
taaruf lintas lembaga Islam. Mari melakukan silaturrahim lintas organisasi
Islam. Mari kita tinggalkan semua bentuk Su’udzhon (sangkaan buruk) terhadap
sesama muslim. Mari kita hentikan semua permusuhan di antara kita. Mari kita
stop perdebatan tentang masalah khilafiyah dengan tetap menganjurkan mencari
yang lebih benar dan lebih kuat dalilnya. Mari kita bergandengan tangan dan
bersatu untuk maju. Bersatu untuk lebih baik.
Mari kita tingkatkan gairah keIslaman kita dengan
keaktifan shalat berjamaah di masjid, meghadiri majelis ta’lim secara rutin,
meningkatkan dzikir do’a dan tilawah Al-Qur’an.
Mari kita kobarkan semangat ukhuwah Islamiyah
dengan saling bermaafan, silaturrahim yang efektif, saling mendo’akan dan
saling menasehit dengan bijak.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Walillahil Hamd.