Social Icons

Sabtu, 15 Desember 2012

Urgensi MUHASABAH

Apa Itu Muhasabah ?

Muhasabah ialah : introspeksi / evaluasi diri / menilai diri sendiri secara jujur, objektif, berani / menghitung kebaikan dan kesalahan. Muhasabah merupakan salah satu ajaran Islam.  Hukumnya wajib, dalilnya :
  1. Kewajiban bertaubat. Mari renungkan QS. At-Tahrim : 7
  2. Kewajiban istighfar. Mari renungkan QS. An-Nashr : 1 – 3
  3. Kewajiban perbaikan diri secara berkesinambungan. Mari renungkan QS. Ali Imran : 102
Kesimpulannya, setiap muslim diwajibkan selalu merasa kurang dalam ibadah, selalu merasa termotivasi untuk memperbaiki diri. Mari renungkan anjuran untuk beristighfar setiap selesai shalat.

Apa Tujuan Muhasabah ?

Muhasabah bertujuan untuk mewujudkan :
  1. Kesadaran iman yang senantiasa meningkat.
  2. Keseimbangan antara raja' (harapan) dan khauf (cemas).
  3. Meningkatkan potensi diri untuk keshalehan pribadi dan keshalehan sosial.
Kesimpulannya, melakukan muhasabah sangat mencerdaskan spiritual, membuka mata hati, memperindah akhlak dan membuat kita selalu terarah di jalan Allah.
Mari renungkan QS. Al-Hasyr : 18.

Bagaimana Kita Melakukan Muhasabah ?

Muhasabah dilakukan melalui :
  1. Aktifitas tafakkur / renungan terhadap dosa yang telah dilakukan.
  2. Aktifitas wirid istighfar yang khusyu' :
  3.  
Astaghfirullahal 'Azhim Alladzi Laa Ilaaha
Illa Huwal Hayyul Qayyum  Wa Atuubu Ilaihi

[Aku memohon ampunan Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain DIA yang Maha Hidup lagi Maha mengurus makhluk. Dan aku bertaubat kepadaNya].

  1. Aktifitas tafakkur / renungan kebaikan untuk membahagiakan diri dengan kebaikan-kebaikan yang telah dilaksanakan dengan ikhlas.
Kesimpulannya, muhasabah itu adalah aktifitas tafakkur, istighfar, menasehati diri sendiri, menyesali kesalahan dan dosa, menghibur diri dengan amal shaleh.

Mengapa Kita Sulit / Jarang Melakukan Muhasabah ?

  1. Tidak mengetahui bahwa muhasabah itu wajib.
  2. Cinta dunia yang berlebihan.
  3. Menganggap diri sudah sempurna.

Apa yang harus kita lakukan sekarang ?

  1. Tumbuhkan kesadaran iman.
  2. Tumbuhkan rasa cinta kepada nasehat dan ilmu Islam.
  3. Menyusun planning peningkatan keshalehan.

Selamat berjuang untuk lebih shaleh
Selamat berbahagia dengan muhasabah

والله أعلم بالصواب،   والحمد لله رب العالمين

za

Tingkatkan Cinta Sesama Muslim

Agama Islam yang bersifat konperehensif dan universal, menata seluruh aspek kehidupan manusia dengan penuh rahmat, kasih sayang, dan kedamaian. Seluruh ajaran agamanya cocok untuk seluruh bangsa, suku, kelompok masyarakat, serta bersifat abadi hingga dunia kiamat. 

{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلاَ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ}  سورة البقرة : 208

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” [QS. Al-Baqarah : 208]

Salah satu aspek utama kehidupan yang disentuh dengan rahmat dan kedamaian ajaran Islam ialah aspek sosial. Al-Qur’anul Karim telah menetapkan orientasi hubungan antar bangsa.

{ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
 إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ } سورة الحجرات : 13

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. 

Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui  lagi Maha Mengenal”  (QS. Al-Hujuraat : 13)

Pada ayat mulia yang lain, Allah mempersaudarakan segenap umat Islam.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ . سورة الحجرات : 10
“Sesungguhnya orang-orang mu’min bersaudara  karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”
(QS. Al Hujuraat : 10)
{إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ} سورة الأنبياء : 92
Sesungguhnya ummat kamu ini adalah ummat yang satu; dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku” [QS. Al-Anbiyaa’ : 92]

Rasulullah Saw mempertegas statemen Al-Qur’an ini dengan sabda beliau yang shahih :
{ المُسْلِمُ أَخُوا المُسْلِم لاَ يُظْلِمُه وَلاَ يُسْلِمه } رواه مسلم
“Seorang muslim itu  bersaudara dengan muslim lainnya,
tidak menzhaliminya dan tidak menyerahkannya". HR. Muslim

{ المُسْلِمُ أَخُوا المُسْلِم لاَ يَخْونُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَخْذُلُه كُلُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ حَرَامٌ عِرْضُهُ وَمَالُهُ وَدَمُهُ
التَّقْوَى هاَ هُنَا بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أنْ يَحْتَقِرَ أّخَاهُ المُسْلِمَ  }  رواه الترمذي
“Seorang muslim itu bersaudara dengan muslim lainnya,tidak mengkhianatinya,
tidak berdusta kepadanya, tidak membiarkannya. Setiap muslim terhadap muslim lainnya haram kehormatannya, haram hartanya, haram darahnya. Taqwa itu di sini (di dada). Cukuplah dosa seseorang jika ia menghina saudaranya sesama muslim".
HR. At-Tirmidzi.

Tidak beriman seorang muslim diantara kamu,
hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” HR. Bukhari.

Konsep Islam yang demikian indah tentang persaudaraan, cinta, kasih sayang, kedamaian, dan persatuan, nampaknya sangat penting untuk kita simpan dalam benak kita, kita suburkan dalam keyakinan, dan kita implementasikan dalam hidup keseharian, agar ajaran mulia ini benar-benar memperindah kepribadian dan mendamaikan interaksi-interaksi sosial kita. Untuk itulah, kita memerlukan pembelajaran keIslaman yang berkesinambungan, dan karena itu pula, kita sangat dianjurkan untuk melakukan renungan-renungan evaluatif keislaman yang rutin.
Allahumma ya Rahman, ya Rahim.
Bimbinglah kami semua untuk bersatu
dalam kebenaran.
Persatukanlah kami semua
untuk saling menerima, saling menghargai,
dan saling memaafkan.
Allahumma Amin.

Ukhuwah Islamiyah,
Ikatan cinta suci antar segenap umat islam.

Persaudaraan antar segenap umat Islam sepanjang sejarah dan di manapun berada,

adalah perintah Ilahi yang mulia, yang sejatinya wajib dimuliakan oleh setiap muslim dengan penghayatan cinta tulus kepada setiap muslim dan peningkatan pengamalan akhlak-akhlak ukhuwah.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا َيَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
وَ لاَ تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوا بِالأ َلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الظَّالِمُونَ.{11}
 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنْ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ  يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ {12}
سورة الحجرات 11-12
“Hai orang-orang yang beriman,  janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yag lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan)  lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)  dan janganlah wanita-wanita mengolok-olokkan wanita-wanita yang lain,(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita-wanita yang mengolok-olokkan dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri 

dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (11). Hai Orang-orang yang beriman, jauhilah dari kebanyakan prasangka,sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah yang mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.  Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (12). (QS. Al-Hujuraat : 11-12)

Rasulullah Saw mempertegas undang-undang Ilahi di atas dengan sabdanya :
عن أنسٍ رضي الله عنه رضي الله أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :
لاَ تَبَاغَضُوا، وَلاَ تَحَاسَدُوا، وَلاَ تَدَابَرُوا، وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً. وَلاَ يُحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَياَلٍ
رواه البخاري
"Jangan saling berbencian, iri hati, saling memutuskan silaturrahim,
dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal seorang muslim bermusuhan (tidak ngomong karena marah) lebih dari 3 hari". HR. Bukhari

Allahumma ya Ilahana,
ya Khaliqana, ya Raziqana.
Bimbinglah kami semua untuk mengamalkan perintah-Mu dan perintah Nabi Muhammad Saw, dan menjauhi larangan-Mu dan larangan Nabi Muhammad Saw. Ya Allah, tuntunlah kami semua untuk bersaudara dengan baik. Karuniakanlah kepada kami semua cinta tulus kepada setiap muslim. Didiklah kami ya Allah, untuk memperbaiki akhlak kami semua.
Amin.
Kendala-kendala Ukhuwah Islamiyah

Telah menjadi realitas yang memilukan dalam hidup keseharian umat Islam bahwa kita masih sangat sulit untuk bersatu. Bahkan, kita masih menyaksikan pertengkaran dan permusuhan antar sesama muslim. Kenyataan ini sangat menyedihkan dan sangat merisaukan setiap muslim yang memiliki seberkah cahaya iman di hatinya. Kebencian terhadap sesama muslim, ucapan penghinaan sesama muslim, dan perilaku-perilaku pertengkaran dan permusuhan sesama muslim. Sungguh dan benar-benar mengundang kutuk, laknat, dan adzab murka Allah Yang Maha Perkasa. Astagfirullah al Azhiim.

Dalam renungan panjang pada akar penyimpangan terhadap akhlak-akhlak ukhwuwah Islamiyah, kita menemukan bahwa sebagian akar penyimpangan itu  disebabkan oleh :

1.   Ujub (melihat diri lebih baik dari orang lain)
2.   Kebencian (memiliki perasaan benci kepada sesama muslim)
3.   Cinta Dunia (cinta yang berlebihan terhadap harta, jabatan, istri, suami dan anak)
4.   Senang pada Dosa (rasa bahagia dikala melakukan dosa)
5.   Jauh dari Allah (malas beribadah, malas membaca Al-Qur’an, malas berdzikir, dan malas membersihkan hati)

Akar-akar penyimpangan ini yang menumbuhkan seluruh bentuk pelanggaran ukhuwah, kesalahan persaudaraan antar sesama muslim. Untuk itu, diperlukan gerakan revolusi jiwa, ishalun-nafs (perbaikan diri), reformasi kepribadian, dan renovasi ukhuwah Islamiyah, dengan satu tekad :

“Tingkatkan Cinta Tulus pada Setiap Muslim!”

Dalam rangka itu, marilah kita berusaha keras untuk mengurangi rasa ujub kita, agar mampu lebih tawadhu’ (rendah hati). Mari kita berjuang untuk menghapus bekas-bekas kebencian pada sesama muslim agar kita mampu membangun rasa cinta yang tulus. Marilah kita berusaha melihat kebaikan dan kelebihan orang lain, dan marilah menghargai kebaikan dan kelebihan tersebut. Mari kita menerima kekurangan dan kelemahan orang lain, karena kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan . Mari kita mengendalikan lisan kita, sehingga kita kuat menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata makian, penghinaan, hujatan, dusta, dan penipuan.
Imam Asy-Syafi’i pernah berpuisi :
إذَا رُمْتَ أنْ تَحْيَا سَلِيماً مِنَ الرَّدى    *  وَدِيْنك مَوْفُوْرٌ وَعِرْضك صَين
"Jika engkau ingin hidup selamat dari kehinaan,
pengamalan Agamamu terjaga, dan nama baikmu terpelihara"
فلا يَنْطِقنْ مِنْكَ اللِّسَانُ بسُوءة  *فكلكَ سواءت وللناس ألسن
"Maka janganlah engkau mengeluarkan dari lidahmu kata-kata yang buruk,
karena semua orang memilki keburukan,  dan semua orang juga memiliki lidah".
وعينك إن أبدت إليك معايباً   *   فدعها وقل يا عين للناس أعين
"Dan jika matamu memperlihatkan kepadamu aib rahasia orang lain, tinggalkan (hal itu) dan ucapkanlah : “Wahai mata, semua orang juga punya mata”.
وعاشر بمعروف وسامح من اعتدى  *   ودافع ولكن بالتي هي أحسن
"Dan bergaullah dengan cara yang baik dan maafkanlah orang yang bersalah.
Dan tolaklah kejelekan itu, tapi dengan cara yang terbaik".

Allahumma ya Rabbana.
Kami membutuhkan bantuan-Mu
untuk dapat tawadhu’.
Kami memerlukan pertolongan-Mu untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain.
Kami sangat ingin meningkatkan cinta tulus kepada setiap muslim,
maka arahkanlah kami semua ya Allah …
Allahumma ya Rabbana. Kami memerlukan Rahmat-Mu kepada kami, agar kami semua dapat mengurangi cinta kami kepada dunia. Bersihkanlah hati kami dari sifat serakah dan sifat bathil. Bersihkanlah harta kami dari yang haram dan dari hak orang lain.
Kami memohon Ridha-Mu kepada kami agar rumah tangga kami semua lebih damai dan lebih harmonis. Kami memohon bimbingan-Mu agar kami lebih peduli pada anak yatim dan fakir miskin. Allahumma Amin.


Seruan terakhir

Pertengkaran dan permusuhan antar sesama muslim wajib kita cemaskan, wajib kita risaukan, dan wajib untuk segera kita melakukan taubat nashuha dari dosa-dosa besar yang telah kita lakukan. Mari tindak lanjuti taubat tersebut dengan gerakan rekonsiliasi umat Islam. Mari menjalin taaruf lintas lembaga Islam. Mari melakukan silaturrahim lintas organisasi Islam. Mari kita tinggalkan semua bentuk Su’udzhon (sangkaan buruk) terhadap sesama muslim. Mari kita hentikan semua permusuhan di antara kita. Mari kita stop perdebatan tentang masalah khilafiyah dengan tetap menganjurkan mencari yang lebih benar dan lebih kuat dalilnya. Mari kita bergandengan tangan dan bersatu untuk maju. Bersatu untuk lebih baik.

Mari kita tingkatkan gairah keIslaman kita dengan keaktifan shalat berjamaah di masjid, meghadiri majelis ta’lim secara rutin, meningkatkan dzikir do’a dan tilawah Al-Qur’an.
Mari kita kobarkan semangat ukhuwah Islamiyah dengan saling bermaafan, silaturrahim yang efektif, saling mendo’akan dan saling menasehit dengan bijak.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.

SIAPA PELATIH SRIWIJAYA FC ?