الحمد
لله والصلاة والسلام على رسول الله، وبعد
Kita semua telah mengetahui bahwa
khusyu’ itu substansi ibadah shalat. Sehingga kualitas shalat kita, sangat terkait dengan
tingkat khusyu’ kita. Oleh karena kita semua menegakkan shalat minimal 17
rakaat setiap hari dan malam, bahkan sebaiknya ditambah 10 atau 12 rakaat
shalat rawatib. Lebih baik lagi kalau shalat witir 3 rakaat setiap malam atau
Qiyamullail bersama witir 11 rakaat. Dan lebih sempurna lagi bila kita rutin
shalat Dhuha setiap pagi minimal 2 rakaat. Jumlah keseluruhannya ialah 42
rakaat.
Semakin besar
perhatian kita kepada ibadah shalat, tentu semakin besar pula kesungguhan kita
untuk meningkatkan khusyu’ kita. Mengapa ? karena khusyu’ itulah yang menghidupkan
shalat kita. Khusyu’ itulah rahasia efektifitas shalat kita. Dan khusyu’ itulah
ciri khas pertama orang yang beriman yang disebut oleh Allah swt pada ayat 1 dan 2 dari surah al-
Mu’minun :
قَدْ
أَفْلَحَ الْمُؤْ مِنُوْنَ. الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلاَ تِهِمْ خَا شِعُوْنَ
“Sungguh
beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam
shalat mereka”. surah al- Mu’minun : 1-2
.
Itulah peranan khusyu’ dalam kehidupan kita sebagai orang
yang beriman. Pertanyaannya sekarang ialah : Apa itu khusyu’ ? Mengapa kita
perlu menanyakan hal itu ? Karena pemahaman tentang khusyu’ adalah syarat
pertama dan utama untuk mengamalkannya dan meningkatkannya.
Secara bahasa,
khusyu’ berarti : tunduk, merendah, dan tenang. Allah swt berfirman :
وَخَشَعَتِ اْلأَصْوَاتُ لِلرَّحْمنِ فَلاَ
تَسْمَعُ إِلاَّ هَمْسًا
“Dan
merendahlah semua suara kepada Tuhan yang maha Pemurah,
maka kamu tidak mendengar kecuali berbisik-bisikan saja”.
Surah Thaha : 108.
Dalam pengertian ini, maka orang khusyu’ itu tunduk kepada
Allah, merendah kepada Allah, merasakan kekecilannya dan kelemahannya di hadapan
Allah. Menghayati rasa butuhnya kepada bantuan
dan pertolongan Allah. Selain itu orang khusyu’ juga selalu bersikap
tenang, terutama pada saat shalat dan pada saat bermunajat dengan Allah swt.
Dalam ayat mulia
yang lain, Allah swt menjelaskan kriteria orang yang khusyu’ dalam shalat :
“Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesunggguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. Yaitu orang-orang yang
meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali
kepadaNya”. surah al- Baqarah : 45-46
Ayat mulia ini menerangkan bahwa salah satu cara untuk
memperoleh bantuan Allah ialah dengan menegakkan shalat. Ini memberi isyarat agar kita
menegakkan shalat dengan semangat memohon bantuan Allah swt. Dan itu adalah
satu kiat untuk khusyu’.
Kemudian Allah swt menerangkan bahwa ibadah shalat itu
berat dikerjakan, kecuali bagi orang yang khusyu’, maksudnya , hanya orang yang
khusyu’ yang dapat menikmati ibadah shalat. Hanya orang yang khusyu’ yang dapat
bahagia dengan ibadah shalatnya. Hanya orang yang khusyu’ yang mendapatkan
ketenangan dari ibadah shalatnya. Statement/ pernyataan Allah swt ini memberi
jawaban kepada kita yang sering kali tidak bahagia dengan ibadah shalat. Kita
susah sebelum shalat, tetap susah setelah shalat. Mengapa ? Kita tidak khusyu’
dalam shalat. Ini pula jawaban atas kondisi sebagian kita yang kadang-kadang
merasa malas sekali mengerjakan shalat. Karena malasnya, sehingga shalat itu
ditunda dan ditunda, sampai hampir habis waktunya. Karena malasnya sehingga
tidak merasa terpanggil untuk ke masjid. Tidak merasa menyesal bila tidak ke
masjid. Tidak merasa perlu ke masjid. Mengapa demikian?. Karena shalat itu
belum dinikmati. Karena shalat di masjid itu belum dirasakan manfaatnya.
Mengapa ?. Karena belum khusyu’. Karena masih rendah khusyu’nya. Bila kita
khusyu’ niscaya shalat itu terasa sangat membahagiakan, sangat menenangkan.
Bila kita khusyu’ niscaya kita akan merasakan bahwa shalat itu indah, nikmat,
lezat, menguatkan iman, mensucikan hati, dan banyak lagi manfaat lainnya.
Ayat yang mulia kemudian menjelaskan siapa itu orang
khusyu’, yaitu :
الَّذِيْنَ
يَظُنُّوْنَ أَنَّهُمْ مُلاَقُوْا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Di sini ada penghayatan iman pada hari Akhirat. Ini
adalah salah satu kiat untuk khusyu’. Dan kita yang sering merasakan sulitnya
khusyu’, kita tentu memerlukan kiat-kiat praktis untuk meningkatkan khusyu’. Mari kita renungkan kiat-kiat khusyu’ berikut ini :
1.
Tumbuhkan dan suburkan rasa cinta kepada ibadah shalat.
2.
Tumbuhkan dan suburkan rasa cinta kepada masjid.
3.
Biasakanlah untuk berwudhu’ sebelum adzan.
4.
Biasakanlah berwudhu’ perlahan-lahan, hemat air, basmalah
sebelumnya, bersyahadat dan berdo’a setelahnya.
5.
Biasakanlah bersikat gigi sebelum berwudhu’.
6.
Memakai pakaian bersih, rapih dan sopan untuk shalat.
Hadirkanlah dalam hati bahwa : “Saya akan menghadap penguasa seluruh penguasa”,
“Saya akan menghadap Allah yang maha pengasih, maha perkasa”.
7.
Biasakanlah menghilangkan bau badan, dan pakailah minyak
wangi secukupnya. (kecuali bagi wanita yang akan ke masjid, tidak dianjurkan
memakai minyak wangi).
8.
Biasakanlah berdo’a dengan do’a yang diajarkan oleh Nabi
setiap kali keluar dari rumah, terutama ke masjid.
9.
Berjalan ke masjid dengan penghayatan bahwa setiap
langkah menambah pahala dan menghapus dosa.
10.
Biasakanlah berdo’a ketika berjalan ke masjid.
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ سَمْعِيْ
نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِيْ نُوْرًا، وَمِنْ
أَمَامِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا، وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرًا، اَللَّهُمَّ
أَعْطِنِيْ نُوْرًا.
“Ya Allah,
jadikanlah dalam hatiku cahaya, di lidahku ada cahaya, jadikanlah di
pendengaranku cahaya, jadikanlah di penglihatanku cahaya, jadikanlah di
belakangku cahaya, di depanku cahaya, jadikanlah di atasku cahaya, di bawahku
cahaya. Ya Allah, berikanlah kepadaku cahaya.” HR. Muslim
11.
Biasakanlah memberi salam dan menyapa orang yang kita
jumpai di jalan.
12.
Biasakanlah berdo’a ketika masuk masjid :
بِسْمِ
اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
“Dengan nama
Allah, dan salawat serta salam kepada Rasulullah, Ya Allah bukakanlah untukku
pintu-pintu rahmatMu” HR. Muslim
13.
Dahulukanlah kaki kanan ketika masuk.
14. Biasakanlah
shalat tahiyatul masjid 2 rakaat sebelum duduk di masjid. Upayakanlah konsentrasi mengigat Allah ketika shalat.
15. Biasakanlah menjawab adzan dengan lafazh-lafazh yang sama,
kecuali pada lafazh :
حَيَّ
عَلَى الصَّلاَةُ . حَيَّ عَلَى اْلفَلاَح
Kita menjawab dengan ucapan : لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ
إِلاَّبِا للهِ
“Tidak daya dan kekuatan kecuali
dari Allah”.
16.
Biasakanlah berdo’a setelah adzan/ mendengar adzan.
17.
Dirikanlah shalat 2 rakaat setelah adzan selesai,
termasuk shalat Qabliyah, bila shalat wajib itu ada Qabliyahnya.
18.
Memperbanyak do’a antara adzan dan qamat. Sebab pada saat
itu,do’a dikabulkan Allah swt
19.
Mengamalkan wirid-wirid sunnah seperti wirid Tahlil 100 x,
Tasbih 100 x dan Istighfar 100 x.
20.
Upayakan pula membaca al-Qur’an walau sedikit. Bila tidak
sempat sebelum qamat, laksanakanlah tilawah itu setelah shalat.
21.
Upayakanlah shalat jamaah di shaf pertama, di bagian
kanan. Karena malaikat itu bershalawat kepada orang yang shalat di shaf pertama
dan di bagian kanan.
22. Luruskan dan rapatkan shaf.
23.
Biasakanlah menghadirkan niat ikhlas
sebelum takbiratul ihram. Bahwa kita akan shalat dengan harapan mendapatkan ridha
Allah swt.
24.
Biasakanlah menghayati setiap bacaan shalat. Hadirkanlah
terjemahan setiap bacaan itu di dalam hati. Hayatilah setiap gerakan shalat,
sebagai gerakan menyembah Allah.
25.
Tidak mendahului imam dan tidak terlalu terlambat dari
gerakan imam.
26. Menyempurnakan dzikir ba’da shalat.
27. Menegakkan shalat Ba’diyah, bila shalat itu ada
ba’diyahnya.
28. Berdo’a memohon Syurga, berdo’a untuk kedua orang tua,
berdo’a agar amal ibadah kita makbul.
29.
Memberi salam, menyapa dan bersilaturrahim secara singkat
dengan para jamaah masjid.
30.
Bahagiakan diri dengan ibadah-ibadah ini. Bayangkanlah
bahwa amal kita diterima Allah swt. Do’a kita dikabulkan Allah swt.
31.
Keluar dari masjid dengan mendahulukan kaki kiri, sambil
berdo’a :
بِسْمِ
اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ.
اَللَّهُمَّ اَعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
“Dengan Nama Allah, Shalawat dan
salam untuk Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu karuniaMu.
Ya Allah, peliharahlah aku dari syaitan yang terkutuk. HR. Muslim
32.
Jauhilah uang yang haram.
33.
Mengurangi menonton tayangan yang haram.
34.
Mengurangi perbuatan, kegiatan, dan ucapan yang tidak berguna.
Itulah beberapa kiat untuk khusyu’. Mari mengamalkannya
dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Lalu fastaqim (beristiqamahlah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar