الحمد لله والصلاة و السلام
على رسول الله
Iman adalah
karunia Allah yang terbesar pada kepribadian kita semua. Oleh karena iman
berarti keyakinan kepada Allah Swt dan seluruh keyakinan yang terkait
dengannya. Keyakinan-keyakinan inilah yang memperjelas tujuan hidup kita,
memantapkan pola pikir dan pola hidup kita, sehingga jalan kebahagiaan,
penyebab kemuliaan, rahasia kemenangan, menjadi sangat jelas, sangat terang
bagi kita. Itulah sebagian dari fungsi dan peranan iman dalam kepri-badian
kita. Dan karena itulah maka iman menjadi nikmat terbesar dari Allah swt kepada
kita semua, para hamba Allah yang beriman . Alhamdulillah.
Allah swt
berfirman :
وَلَكِنَّ
اللهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الإِيمَانَ وَزَيَّنَّهُ فيِ قُلُوْبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ
اْلكُفْرَ
وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَان ، أُوْلَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُوْن فَضْلاً مِنَ الله وَنِعْمَة
، وَالله عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
"... akan
tetapi Allah membuat kamu cinta kepada iman, dan menghiasi iman itu di hatimu,
dan membuat kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka
itulah orang-orang yang terpimpin. Itulah keutamaan dan karunia dari Allah, dan
Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana"
(QS. Al-Hujurat:
8)
Ayat yang mulia
ini menjelaskan bahwa iman adalah karunia Allah dan keutamaan yang diberikan
oleh Allah kepada kita. Dari Ayat ini pula dapat kita pahami bahwa iman adalah
syarat keterarahan hidup. Artinya, orang tidak beriman, tidak terarah hidupnya,
tidak terpimpin prilakunya.
Pertanyaan yang
patut kita renungkan bersama ialah: seberapa besar manfaat iman yang kita
rasakan dalam kehidupan kita?. Mengapa kita bertanya demikian?. Oleh karena
kita sebagai orang yang beriman, masih sering susah, masih sering cemas, masih
sering bingung, masih sering merasa rendah, merasa hina, masih sering merasa
bahwa hidup kita hampa, tiada makna!. Banyak
saudara kita sesama muslim yang dilanda perasaan-perasaan negatif yang seperti
ini. Mengapa demikian?. Bukankah Iman merupakan jaminan kebahagiaan?. Kepastian
kemuliaan?. Bahkan iman adalah kata kunci keselamatan?.
Di sinilah
pentingnya pemberdayaan iman. Yaitu bahwa kita bergerak untuk memperbaiki iman
kita, menyempurnakan iman kita, memperkuat iman kita, menggerakkan iman kita
sebagai sumber ketenangan, kemuliaan dan kemenangan yang hakiki.
Inilah satu
hikmah yang dapat kita pahami dari perintah Allah kepada kita para hamba-Nya
yang beriman, untuk beriman kembali kepada Allah dan RasulNya :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ...
“Wahai sekalian
orang beriman, berimanlah kamu kepada Allah
dan
RasulNya....” (QS. An-Nisa': 136)
Ayat mulia ini
memerintahkan orang yang beriman, untuk beriman. Maksudnya, tingkatkanlah imanmu,
sempurnakanlah imanmu, kuatkanlah imanmu. Dan ini yang kita sebut dengan gerakan
pemberdayaan iman. Mengapa? oleh karena upaya peningkatan iman, untuk
memfungsikan iman sesuai dengan fungsinya, bertujuan untuk meraih tujuan dan
manfaat iman. Sebab bila iman kita lemah, maka iman kita tidak berdaya untuk
mengantar kita menuju kebahagiaan, kemuliaan dan keselamatan. Inilah yang
sering kita alami dalam hidup keseharian kita. Yaitu bahwa iman kita tidak
berdaya ketika kita digoda untuk berbuat dosa. Iman kita tidak
berfungsi ketika kita marah. Iman kita lumpuh ketika kita sangat sedih karena
musibah atau kesulitan. Iman kita tidur ketika kita menatap wanita cantik yang
tidak halal bagi kita, atau ketika kita menonton tayangan yang haram.
Iman kita goyang ketika kita digoda dengan tawaran sogok,
atau peluang korupsi beberapa juta rupiah!. Bahkan, iman kita seringkali tidak
memotivasi kita untuk shalat berjamaah di masjid, terutama pada shalat subuh.
Iman kita tidak mampu menggerakkan tangan kita untuk menggapai al-Qur’an dan
membacanya. Iman kita demikian mandul, sehingga belum mampu melahirkan semangat
beramal shaleh yang berkesinambungan, dan keberanian untuk berkorban di jalan
Allah Swt.
Inilah realitas
iman ke-banyakan kita. Dan realitas inilah yang seharusnya meng-gerakkan kita
untuk menyadari pentingnya gerakan pember-dayaan iman, agar kemudian memacu
kita secara kuat untuk melakukan langkah-langkah pemberdayaan iman agar iman
kita terasa lebih besar dan lebih banyak manfaatnya bagi kita.
Bagaimana kita
memberdayakan iman ?
Salah satu kiat
efektif untuk memberdayakan iman ialah kesungguhan untuk menyempurnakan
karakteristik mukmin sejati yang dijelaskan oleh Allah Swt dalam beberapa
kumpulan ayat-ayat mulia, seperti yang dijelaskan oleh Allah Swt dalam surah
Al-Mu’minun : 1 – 11 :
قَدْ أَفْلَحَ
الْمُؤْمِنُونَ(1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ(2) وَالَّذِينَ هُمْ
عَنْ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ(3)
وَالَّذِينَ هُمْ
لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ(4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ(5) إِلا
عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ
مَلُومِينَ(6) فَمَنْ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمْ
الْعَادُونَ(7) وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ(8)
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ(9) أُوْلَئِكَ هُمْ
الْوَارِثُونَ(10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(11)
“Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman,
yaitu
orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri
dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,dan orang-orang yang
menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka
dalam hal ini tiada tercela.Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka
itulah orang-orang yang melampaui batas.Dan orang-orang yang memelihara
amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,Dan orang-orang yang memelihara shalat.
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,Ya’ni yang akan mewarisi syurga
Firdaus.
Mereka kekal di
dalamnya.”
Pada Ayat
pertama dari kumpulan Ayat mulia ini menjelaskan kepastian jaminan Allah Swt
berupa Al-Falah, yaitu keberuntungan, kebahagiaan, kemenangan, bagi orang yang
beriman. Maksudnya, orang beriman itu pasti beruntung, pasti bahagia, pasti
menang !. ini jaminan pasti dari Allah Swt !
Pada Ayat 10 dan
11, Allah Swt menjelaskan janjiNya yang pasti bagi hambaNya yang beriman, yaitu
surga firdaus yang abadi di Akhirat nanti.
Pada ayat 2
sampai 9, Allah menjelaskan 6 karakteristik mu’min sejati yang berhak untuk mendapatkan
janji dan jaminan pasti itu, yaitu :
1.
Khusu’ dalam shalat.
2.
Meninggalkan perbuatan yang tidak
bermanfaat.
3.
Mengeluarkan zakat.
4.
Menjauhi zina.
5.
Memelihara amanah dan janji.
6.
Memelihara shalat. (senantiasa
meningkatkan ke-sempurnaan ibadah shalat secara berkesinambungan)
Inilah kiat
pemberdayaan iman. Inilah yang harus kita amalkan untuk mendapatkan iman yang
lebih membahagia-kan, lebih memuliakan.
Marilah kita
luangkan waktu untuk menghayati surah Al-mu’minun Ayat : 1-11 di atas.
Marilah kita
hidupkan optimisme dalam diri kita, untuk meneruskan gerakan pemberdayaan iman
secara menyeluruh. Lalu, Fastaqim ! (beristiqamahlah) !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar