Social Icons

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pemberdayaan Iman



الحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله

Iman adalah karunia Allah yang terbesar pada kepribadian kita semua. Oleh karena iman berarti keyakinan kepada Allah Swt dan seluruh keyakinan yang terkait dengannya. Keyakinan-keyakinan inilah yang memperjelas tujuan hidup kita, memantapkan pola pikir dan pola hidup kita, sehingga jalan kebahagiaan, penyebab kemuliaan, rahasia kemenangan, menjadi sangat jelas, sangat terang bagi kita. Itulah sebagian dari fungsi dan peranan iman dalam kepri-badian kita. Dan karena itulah maka iman menjadi nikmat terbesar dari Allah swt kepada kita semua, para hamba Allah yang beriman . Alhamdulillah.
Allah swt berfirman :

وَلَكِنَّ اللهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الإِيمَانَ وَزَيَّنَّهُ فيِ قُلُوْبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ
اْلكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَان ، أُوْلَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُوْن فَضْلاً مِنَ الله وَنِعْمَة ، وَالله عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

"... akan tetapi Allah membuat kamu cinta kepada iman, dan menghiasi iman itu di hatimu, dan membuat kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang terpimpin. Itulah keutamaan dan karunia dari Allah, dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana"
(QS. Al-Hujurat: 8)

Ayat yang mulia ini menjelaskan bahwa iman adalah karunia Allah dan keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada kita. Dari Ayat ini pula dapat kita pahami bahwa iman adalah syarat keterarahan hidup. Artinya, orang tidak beriman, tidak terarah hidupnya, tidak terpimpin prilakunya.
Pertanyaan yang patut kita renungkan bersama ialah: seberapa besar manfaat iman yang kita rasakan dalam kehidupan kita?. Mengapa kita bertanya demikian?. Oleh karena kita sebagai orang yang beriman, masih sering susah, masih sering cemas, masih sering bingung, masih sering merasa rendah, merasa hina, masih sering merasa bahwa hidup kita hampa, tiada makna!.  Banyak saudara kita sesama muslim yang dilanda perasaan-perasaan negatif yang seperti ini. Mengapa demikian?. Bukankah Iman merupakan jaminan kebahagiaan?. Kepastian kemuliaan?. Bahkan iman adalah kata kunci keselamatan?.

Di sinilah pentingnya pemberdayaan iman. Yaitu bahwa kita bergerak untuk memperbaiki iman kita, menyempurnakan iman kita, memperkuat iman kita, menggerakkan iman kita sebagai sumber ketenangan, kemuliaan dan kemenangan yang hakiki.

Inilah satu hikmah yang dapat kita pahami dari perintah Allah kepada kita para hamba-Nya yang beriman, untuk beriman kembali kepada Allah dan RasulNya :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ...
“Wahai sekalian orang beriman, berimanlah kamu kepada Allah
dan RasulNya....” (QS. An-Nisa': 136)

Ayat mulia ini memerintahkan orang yang beriman, untuk beriman. Maksudnya, tingkatkanlah imanmu, sempurnakanlah imanmu, kuatkanlah imanmu. Dan ini yang kita sebut dengan gerakan pemberdayaan iman. Mengapa? oleh karena upaya peningkatan iman, untuk memfungsikan iman sesuai dengan fungsinya, bertujuan untuk meraih tujuan dan manfaat iman. Sebab bila iman kita lemah, maka iman kita tidak berdaya untuk mengantar kita menuju kebahagiaan, kemuliaan dan keselamatan. Inilah yang sering kita alami dalam hidup keseharian kita. Yaitu bahwa iman kita tidak berdaya ketika kita digoda untuk berbuat dosa. Iman kita tidak berfungsi ketika kita marah. Iman kita lumpuh ketika kita sangat sedih karena musibah atau kesulitan. Iman kita tidur ketika kita menatap wanita cantik yang tidak halal bagi kita, atau ketika kita menonton tayangan yang haram.

Iman kita goyang ketika kita digoda dengan tawaran sogok, atau peluang korupsi beberapa juta rupiah!. Bahkan, iman kita seringkali tidak memotivasi kita untuk shalat berjamaah di masjid, terutama pada shalat subuh. Iman kita tidak mampu menggerakkan tangan kita untuk menggapai al-Qur’an dan membacanya. Iman kita demikian mandul, sehingga belum mampu melahirkan semangat beramal shaleh yang berkesinambungan, dan keberanian untuk berkorban di jalan Allah Swt.

Inilah realitas iman ke-banyakan kita. Dan realitas inilah yang seharusnya meng-gerakkan kita untuk menyadari pentingnya gerakan pember-dayaan iman, agar kemudian memacu kita secara kuat untuk melakukan langkah-langkah pemberdayaan iman agar iman kita terasa lebih besar dan lebih banyak manfaatnya bagi kita.
Bagaimana kita memberdayakan iman ?

Salah satu kiat efektif untuk memberdayakan iman ialah kesungguhan untuk menyempurnakan karakteristik mukmin sejati yang dijelaskan oleh Allah Swt dalam beberapa kumpulan ayat-ayat mulia, seperti yang dijelaskan oleh Allah Swt dalam surah Al-Mu’minun : 1 – 11 :

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ(1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ(2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ(3)
وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ(4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ(5) إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ(6) فَمَنْ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الْعَادُونَ(7) وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ(8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ(9) أُوْلَئِكَ هُمْ الْوَارِثُونَ(10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(11)

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,Dan orang-orang yang memelihara shalat. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,Ya’ni yang akan mewarisi syurga Firdaus.
Mereka kekal di dalamnya.”

Pada Ayat pertama dari kumpulan Ayat mulia ini menjelaskan kepastian jaminan Allah Swt berupa Al-Falah, yaitu keberuntungan, kebahagiaan, kemenangan, bagi orang yang beriman. Maksudnya, orang beriman itu pasti beruntung, pasti bahagia, pasti menang !. ini jaminan pasti dari Allah Swt !

Pada Ayat 10 dan 11, Allah Swt menjelaskan janjiNya yang pasti bagi hambaNya yang beriman, yaitu surga firdaus yang abadi di Akhirat nanti.

Pada ayat 2 sampai 9, Allah menjelaskan 6 karakteristik mu’min sejati yang berhak untuk mendapatkan janji dan jaminan pasti itu, yaitu :

1.    Khusu’ dalam shalat.
2.    Meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat.
3.    Mengeluarkan zakat.
4.    Menjauhi zina.
5.    Memelihara amanah dan janji.
6.    Memelihara shalat. (senantiasa meningkatkan ke-sempurnaan ibadah shalat secara berkesinambungan)

Inilah kiat pemberdayaan iman. Inilah yang harus kita amalkan untuk mendapatkan iman yang lebih membahagia-kan, lebih memuliakan.

Marilah kita luangkan waktu untuk menghayati surah Al-mu’minun Ayat : 1-11 di atas.

Marilah kita hidupkan optimisme dalam diri kita, untuk meneruskan gerakan pemberdayaan iman secara menyeluruh. Lalu, Fastaqim ! (beristiqamahlah) !

Tidak ada komentar:

SIAPA PELATIH SRIWIJAYA FC ?