Tafsir PKM (Pengembangan kepribadian Muslim)
Panduan Pemahaman, Pengamalan dan Penghayatan
Surah Al-Falaq
الحمد لله والصلاة
والسلام على رسول الله، وبعد
Panduan Pemahaman :
- Sababun Nuzul surah ini bersama surah surah An-Nas :
Diriwayatkan
dalam sahih al-Bukhari dan shahih muslim dari hadis A’isyah ra bahwa Nabi saw
pernah disihir oleh Labid bin A’sham, seorang yahudi dari Zuraiq. Sihir itu
menyebabkan Rasulullah saw didatangi oleh dua malaikat. Yang pertama duduk di atas kepala beliau yang mulia. Dan
yang satu lagi duduk di bawah kaki beliau yang mulia. Kedua malaikat itu
berdialog :
”Kenapa
orang ini ?.”
”Dia di
sihir.”
”Siapa
yang menyihirnya ? ”
”Labid
bin A’sham”.
”Apa
yang ia gunakan menyihirnya ?”.
”Dia
menggunakan sisir, rambut yang gugur, bunga jantan buah korma yang kering,
diletakkan di bawah batu di dasar sumur Dzi Arwan”.
Lalu
Nabi saw menugaskan Ali bin Abi Thalib Ra, Zubair bin Awwam ra, dan Ammar bin
Yasir ra untuk mengambil alat sihir tersebut di dasar sumur. Lalu ditemukanlah bunga jantan buah kurma itu bersama beberapa
helai rambut, beberapa anak sisir/ gigi sisir, dan ada pula simpulan yang
diikat dengan sebelas ikatan yang ditusuk dengan jarum. Lalu Allah swt
menurunkan kedua surah ini yang keduanya berjumlah sebelas ayat. Lalu Allah swt
memerintahkan Nabi saw membacanya.
Setiap
kali Nabi saw membaca satu ayat, terbukalah satu ikatan dari simpulan itu. Lalu
Nabi saw merasakan penyakit beliau semakin ringan. Sampai ketika Nabi saw
selesai membaca ayat yang terakhir dari surah An-Nas, terbukalah semua ikatan
tersebut.” HR. Al-Bukhari dan Muslim.
- Ayat pertama memerintahkan kita untuk memohon perlindungan kepada Allah pencipta cahaya fajar.
Pada ayat
ini ada isyarat terhadap urgensi tafakkur pada kekuasaan Allah swt. Dan salah
satu kekuasaan Allah swt ialah penciptaan cahaya fajar.
Renungkan
surah Ali Imran : 190, surah Al-Qashash : 71-73.
- Ayat kedua menjelaskan bahwa permohonan perlindungan kita kepada Allah, ialah permohonan agar Allah pencipta fajar, melindungi kita dari kejahatan/ bahaya semua makhlukNya.
Ini
menanamkan keyakinan pada diri kita bahwa Allah swt maha kuasa untuk melindungi
kita dari segala bahaya, bencana kecelakaan, penyakit dan semua kejahatan serta
kesulitan.
Ini
adalah tindak lanjut dari keyakinan yang ditanamkan oleh ayat 2 dari surah
al-Ikhlas.
Renungkan
surah al-An’am : 17-18, surah Yunus : 107
- Ayat ketiga memberi contoh kejahatan makhlukNya yang sering terjadi pada waktu malam. Seperti serangan binatang buas/ serangga/ pencuri/ perampok/ jin yang jahat/ manusia jahat/ bahaya kegelapan itu sendiri, termasuk bahaya rasa rindu dan kesepian yang mencekam pada waktu malam, bahaya perasaan susah, gelisah, stress, dan nafsu syahwat yang memuncak pada waktu malam (kalau nafsu itu disalurkan dengan cara yang haram)
- Ayat keempat memberi contoh lain dari kejahatan makhlukNya, yaitu bahaya sihir dan kejahatan tukang sihir.
Ayat ini
menjelaskan bahwa para tukang sihir itu adalah wanita, karena pada umumnya
tukang sihir pada zaman Nabi saw adalah wanita. Tapi ayat ini tentu mencakup semua
tukang sihir.
Ayat ini
memberi isyarat pula pada bahayanya sihir, dan bahwa sihir itu adalah
kenyataan, benar-benar terjadi, tapi itu adalah dosa besar. Dan hadis sahih
menunjukkan bahwa Nabi pun pernah terkena sihir.
Renungkan
surah Al-Baqarah : 102.
- Ayat kelima menutup surah yang mulia ini dengan contoh lain dari kejahatan makhlukNya yang sangat berbahaya, yaitu kejahatan orang hasad, ketika hasad itu kambuh dan menjadi semakin parah.
Hasad
adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, karena ia menumbuhkan kebencian
kepada al-Mahsud (obyek hasad). Berawal dari perasaan tidak senang bila orang
lain mendapatkan nikmat/ kelebihan yang ia tidak miliki. Al-Mahsud biasanya
adalah orang-orang terdekat. Api kebencian di hati orang yang hasad dapat
membakar habis seluruh akal sehat dan pertimbangan logika, sehingga ia tidak
segan-segan menghabisi al-Mahsudnya. Na’udzubillah.
Renungkan
kisah nabi Yusuf bersama saudara-saudara beliau, dalam surah Yusuf.
Panduan Pengamalan :
- Membiasakan diri membaca surah al-Falaq bersama surah al-Ikhlas dan surah an-Nas, setiap selesai shalat fardhu, dan diulangi tiga kali setelah shalat shubuh dan shalat maghrib, setiap pagi dan sore, serta menjelang tidur.
- Membiasakan diri membaca dzikir penolak bala yang diajarkan oleh Nabi saw setiap pagi sore.
بِسْمِ اللهِ الذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمُهُ شَيْءٌ فِيْ اْلأَرْضِ
وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمٌ 3x
“Dengan nama Allah yang bersama NamaNya tidak akan
terjadi bahaya apapun di langit dan di bumi, dan Dia maha mendengar lagi maha
mengetahui. 3x
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقْ
3x
“Aku berlindung
diri dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan semua
ciptaannya. 3x
- Membiasakan menyuruh anak-anak masuk rumah setiap tiba waktu maghrib dan setelahnya.
- Menjauhi segala bentuk sihir, termasuk pengobatan yang menggunakan tenaga jin.
- Menjauhi sifat hasad dan mewaspadai orang yang hasad.
Panduan Penghayatan :
- Membiasakan diri membaca terjemahan surah ini di dalam hati, setiap kali membaca surah ini.
- Merenungkan betapa besar ketergantungan kita kepada Allah swt dan betapa nikmatnya mendekat, memohon dan menggantungkan diri kepada Allah yang maha kuasa dan maha pengasih.
- Merenungkan betapa besar bahayanya sifat hasad, baik dalam kehidupan sosial, maupun dalam menjaga keutuhan amal saleh kita. Karena hasad itu meruntuhkan semua amal saleh. Naudzubillah.
والله أعلم بالصواب والله الموفق والحمدلله رب العالمين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar