( Pengembangan Kepribadian Muslim )
Panduan Pemahaman,
Pengamalan dan penghayatan
Surah Al-Ikhlas
Panduan Pemahaman :
1.
Surah
yang mulia ini adalah surah makkiyah. Terdiri atas 4 Ayat. Sababun Nuzul surah
ini dijelaskan oleh riwayat berikut ini:
عن أبي بن كعب رضي الله عنه: أن المشركين قالوا للنبي صلى الله
عليه وسلم :
يا محمد، انسب لنا ربك . فأنزل الله : (قل هو الله أحد، لم يلد
ولم يولد) إلخ. ليس شيء يولد إلا سيموت. وليس شيء يموت إلا سيورث وإن الله لا يموت ولا يورث ( ولم يكن له كفوا أحد) قال : لم يكن
له شبيه ولاعدل ، وليس كمثله شيىء.
أخرجه أحمد و البخاري في تاريخه والترمذي وابن جرير وابن خزيمة
والحاكم وصححه والبيهقي.
Dari
Ubay bin Ka'ab Ra: " sesungguhnya orang-orang musyrik mengatakan kepada
Nabi saw: Hai Muhammad. Jelaskan kepada kami tentang Tuhanmu. Lalu Allah
menurunkan :
( قل هو الله أحد،
لم يلد ولم يولد )
Tidak
ada sesuatu yang dilahirkan, melainkan ia pasti akan mati. Dan tidak ada
sesuatu yang mati melainkan ia diwarisi. Sesungguhya Allah tidak mati dan tidak
diwarisi.
(
ولم يكن له كفوا أحد )
Tidak
ada yang serupa denganNya, dan tidak ada yang setara / sebanding. Tidak ada
sesuatu apapun yang menyamainya."
HR. Ahmad,
Al-Bukhari dalam Tarikhnya, Tirmidzi, Ibnu Jarir, Ibnu Khuzaimah dan beliau
menshahihkan hadits ini dan al-Baihaqi. Lihat: Asy-Syaukani: Fathul Qadir.
2.
Surah
yang mulia ini memiliki beberapa keistimewaan. Seperti
yang dijelaskan oleh hadits-hadits shahih berikut ini :
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه : أن رجلا سمع رجلا يقرأ ( قل
هو الله أحد) يرددها .
فلما أصبح، جاء إلى
النبي صلى الله عليه وسلم فذكر ذلك له، وكان الرجل يتقالها. فقال رسول الله صلى
الله عليه وسلم: (والذي نفسي بيده إنها لتعدل ثلث القرآن ) أخرجه البخاري
Dari abu said Al-Khudri Ra : Ada seseorang pernah
mendengar orang lain membaca dan قل هو الله احد)
(mengulangi-ulanginya. Pada
pagi harinya, ia menghadap Rasulullah saw lalu menyampaikan hal tersebut. Ia
memandang sedikit amal itu. Rasulullah saw bersabda : "Demi Allah yang
diriku di TanganNya, sungguh surah itu menyamai sepertiga Al-Qur'an ". HR.
Al-Bukhari.
عن عا ئشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى
الله عليه وسلم بعث رجلا على سرية وكان يقرأ لأصحابه في صلاتهم فيختم ( قل هو الله
أحد ) فلما رجعوا ذكروا ذاك للنبي صلى الله عليه وسلم، فقال : " سلوه لأي
شيىء يصنع ذلك " فسألوه ، فقال : لأ نها صفةالرحمن، فأناأحب أن أقرأ بها.
فقال رسول الله صلىالله عليه وسلم : "
أخبروه أن الله عزوجل يحبه " أخرجه مسلم
Dari Aisyah Ra bahwasanya
Rasulullah saw menugaskan seseorang untuk ikut dalam satu ekspedisi perang.
Dialah yang mengimami shalat jamaah mereka. Lalu ia rutin menutup bacaan
surahnya dengan : ( قل هو الله أحد) setelah
mereka kembali ke Madinah, mereka melaporkan hal itu kepada Rasulullah saw. Nabi
mengatakan : " Tanyalah dia, mengapa dia melakukan hal itu".
merekapun menanyakan hal itu, lalu dia menjawab : "karena surah itu adalah
sifat Allah yang maha pemurah, lalu aku senang membacanya". Lalu
Rasulullah saw bersabda : "Beritahu dia bahwasanya Allah cinta padanya
". HR. Muslim.
عن
أنس بن ما لك رضيالله عنه قال :
أقبلت
مع النبي صلىالله عليه وسام فسمع رجلا يقرأ
( قل هو الله أحد )
فقال
رسول الله صلىالله عليه وسلم: " وجبت" قلت : وما وجبت؟
قال:
الجنة " أخرجه الترمذي قال : حديث
حسن صحيح
Dari Anas bin Malik Ra beliau mengatakan :
Aku pernah berjalan bersama Rasulullah saw, lalu beliau
mendengar seseorang membaca :
قل
هو الله أحد lalu
beliau bersabda : "wajiblah" Aku bertanya : Apa yang wajib ? Beliau
menjawab : "syurga" (maksudnya wajib masuk syurga ). HR. Tirmidzi :
Hasan sahih.
Lihat : Al- Qurthubi : Al- Jami'li Ahkamil Qur'an.
3.
Waspadalah ! Banyak hadits dhaif yang menjelaskan
keutamaan membaca surah al- Ikhlas ratusan kali, bahkan ribuan kali!.
4.
Al-Ihklas berarti kesucian. Yaitu kesucian hati dari
syirik dan seluruh bentuk keyakinan yang bertentangan dengan Tauhid. Kesucian
hati dari seluruh keinginan dan harapan, selain Ridha Allah dan syurga yang
abadi.
5.
Tauhid adalah keyakinan dalam hati, penafsiran terhadap
segala yang ada dan sistem hidup yang menyeluruh. Inilah orgensi Tauhid, yaitu
bahwa seluruh hidup ini dibangun di atasnya. Ia adalah pondasi sebuah sistem
hidup yang realitis, aplikatif dan dinamis.
Lihat : Sayyid Quthub: fi zhilalil Qur'an.
6.
Ayat pertama dari surah yang agung ini menjelaskan bahwa
Allah itu satu. Lafadz "Ahad" lebih dalam maknanya dari pada lafadz
"wahid" Karena "wahid" berarti: satu. Dan "Ahad"
berarti : satu-satunya. Tidak ada duanya. Dan tidak akan menjadi dua. Sangat
banyak ayat al-Qur'an yang semakna dengan Ayat ini. Antara lain : surah
al-Baqarah 255, Al-Isra : 111, Al-Fuqan : 2.
7.
Ayat kedua dari surah yang mulia ini menegaskan bahwa
Allah Swt tempat bergantung semua makhluk. Sebagian dari maksudnya ialah:
1)
Seluruh makhluk berada dalam kekuasaanNya semata.
Statemen ini dipertegas oleh banyak Ayat Al-Qur'an. Antara lain Surah Al-An'am:
17-18. Surah Yunus : 107. Surah Hud : 6,56. Surah Ali Imran : 26-27.
2)
Semua makhluk membutuhkan, mengharap dan memohon bantuan
Allah Swt. Statemen ini semakna dengan Ayat-ayat Al-Qur'an lainya. Seperti :
Surah An-Nahl : 53. Surah Yunus : 12, 49 Surah An-Naml:62
8.
Ayat ketiga dari surah yang istimewa ini menegaskan bahwa
Allah Swt tidak mempunyai keturunan/ tidak mempunyai pasangan. Allah tidak
dilahirkan, tidak memiliki ibu dan bapak. Allah tidak membutuhkan keluarga dan
tidak membutuhkan ampunan dari siapapun. Ayat yang mulia ini semakin
mempertegas Ahadiyah Allah Swt / keesaan Allah pada Dzatnya yang maha mulia,
dan AhadiyahNya pada kesempurnaanNya. Ayat mulia ini didukung oleh sejumlah Ayat
al-Qur'an seperti : Surah al-An'am : 101. Surah Maryam : 35 Surah Al- Mu'minun
: 91.
9.
Ayat keempat dari surah yang suci ini menegaskan bahwa
Allah Swt tidak mirip, tidak serupa, tidak setara tidak sebanding dengan apa
dan siapapun.
Penegasan
ini adalah kesungguhan untuk membangun keyakinan Tauhid dalam diri kita. Ini
adalah kesimpulan dari Ahadiyah Allah yang mutlak. Yang menutup semua peluang
untuk ragu, dan menghentikan semua khayalan kemungkinan adanya sesuatu yang
menodai Tauhid yang suci.
Penegasan ini diikuti pula oleh sejumlah Ayat al-Quran. Antara lain: Surah Asy-Syura:11. Surah al-
Baqarah:255. Surah al-An'am : 59-65 Surah Luqman : 34.
10. Pemahaman yang mendalam
terhadap surah yang mulia ini menampakkan kepada kita munasabah/ relevansi yang
jelas pada anjuran Rasulullah Saw agar lkita membaca surah ini pada rakaat
kedua shalat sunnat Qabliyah shubuh dan anjuran beliau Saw untuk kita membaca
surah ini lalu meniupkannya ke talapak
tangan lalu di usapkan keseluruh badan sebanyak 3X (tiga kali) setiap menjelang
tidur.
Jadi
kita memulai hari kita dengan al-Ikhlas dan menutupnya dengan Ikhlas. Satu
isyarat yang sangat kuat agar sepanjang hari,
sepanjang hayat kita mengamalkan surah al-Ikhlas dan kita membangun
kepribadian ikhlas dan selalu berniat ikhlas!. Allahu Akbar!.
Panduan Pengamalan :
1.
Tingkatkan penguasaan ilmu Tauhid, khususnya tentang
ma'rifatullah, urgensi syahadat ma'na syahadat.
2.
Ulangi kembali telaah buku-buku Tauhid, minimal satu buku
tauhid, seperti: kitab tauhid oleh : Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab. Atau
buku-buku terbitan saudi Arabia.
3.
Tingkatkan rasa ketergantungan kepada Allah Swt, melalui
pengamalan Dzikir Bismillah pada setiap aktifitas, Wirid Hawqalah, Wirid
Tasbih, Tahmid, Takbir dan tahlil, setiap hari.
Tenangkan hati dengan dzikir. Bahagikan
jiwa dengan rasa ketergantungan kepada Allah Swt.
4.
Miliki segera lembaran Asma'ul Husna. Baca Asma'ul Husna,
hafalkan, lakukan tawassul dengan Asma'ul Husna. Do'a kita terkabul, dan ada
jaminan Syurga di sana.
5.
Amalkan shalat Qabliyah subuh dengan membaca surah
al-Ikhlas. Baca surah yang mulia ini setiap selesai shalat. Ba'da shubuh dan maghrib diulangi 3X . baca surah ini pada pagi dan sore
dan menjelang tidur. Ini adalah sunnah Nabi Saw. Dan ini sangat baik untuk
pembenteng diri dari bahaya dan untuk membangun kepribadianIkhlas.
Panduan Penghayatan :
1.
Bacalah surah al-Ikhlas dengan perlahan. Bacalah
terjemahannya dalam hati. Hayati firman suci ini. Resapi pedoman hidup mulia
ini. Yakinlah bahwah surah ini pasti membahagiakan. Surah ini adalah pelindung
dari segala bahaya.
2.
Renungkan betapa besar kekuasaan Allah atas alam semesta.
Betapa kecil dan lemahnya kita di hadapanNya. Untuk itulah sehingga kita harus
ikhlas, kita harus mencari dan mengejar ridhaNya. Bila Allah ridha, kita
bahagia. Bila Allah murka, kita susah !.
3.
Setiap kali akan beribadah dan beramal shaleh, bahkan
setiap kali akan memulai satu pekerjaan, ucapkanlah dalam hati :
"Saya mengharapkan ridha Allah"
atau " saya mencari ridha Allah" atau saya memohon ridhaMu, ya
Allah" atau ungkapan hati yang
serupa dengan itu. Ini adalah kiat penghadiran niat ikhlas dihati. Dan
sekaligus sebagai kiat penghayatan Ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar