Apakah cinta itu?
Cinta
ialah rasa suka yang mendalam, rasa sayang yang sangat kuat, rasa ingin sekali,
sangat berharap, sangat rindu. Rasa khawatir/sedih jika berpisah (dari; kamus
besar bahasa Indonesia).
Di mana itu cinta?
Cinta
itu di hati, mempengaruhi otak, lalu menggerakkan anggota tubuh untuk
menampakkan cinta itu.
Dari mana datangnya cinta?
Cinta
itu adalah potensi karunia Allah kepada manusia. Cinta itu ada pada diri kita
sejak kita lahir, walaupun pada mulanya masih berbentuk rasa ketergantungan
seorang bayi/anak kepada orang tuanya/keluarganya.
Cinta
itu perlahan tumbuh seiring dengan pertumbuhan kita dan cara kerja otak kita.
Cinta itu lahir dari rasa
kebutuhan pada sesuatu/seseorang, rasa ketergantungan dengannya.
Cinta itu lahir dari
pengetahuan, pengalaman, dan keyakinan.
Apa dan siapa yang kita cintai?
Yang
kita cintai ialah: Ibu bapak, saudara, istri/suami, anak, paman dan tante,
sepupu, keluarga dekat, sahabat, teman sekolah/kuliah, guru/dosen, orang yang
berjasa kepada kita, dan seterusnya.
Yang
kita cintai pula ialah: Rumah, perabot, pakaian, perhiasan, peralatan pribadi
kita, kendaraan, kebun/sawah/tempat kita mencari nafkah, buku, dan seterusnya.
Bagaimana Islam memandang cinta?
Islam
memandang cinta sebagai potensi besar yang wajib disyukuri dan diarahkan sesuai
petunjuk Allah Swt dan Rasulullah Saw.
Islam
membolehkan kita mencintai apa saja dan siapa saja dengan mentaati tiga
batasan:
1. Halal
2. Tidak berlebihan
3. Tidak meninggalkan kewajiban
Adakah petunjuk Islam tentang cinta?
Beberapa
petunjuk Islam tentang cinta:
1. Cinta kepada Allah Swt wajib di atas segala cinta.
..... Adapun orang-orang yang beriman, sangat cinta kepada Allah .....
QS. Al-Baqarah: 165
2. Cinta kepada Rasulullah adalah cinta kedua yang wajib.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Ali Imran: 31
Rasulullah
Saw bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ
مِنْ وَالِدِهِ وِالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
“tiada
sempurna iman seseorang di antara kamu, sampai aku (Rasulullah) lebih ia cinta
dari bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia” (HR. Al-Bukhari)
3. Cinta kepada perjuangan Islam adalah cinta yang ketiga yang diwajibkan oleh
Allah.
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya
dan (dari) berjihad di jalan-Nya,
maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya."
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik. QS. Al-Taubah: 24
4. Cinta kepada sesama muslim karena Allah adalah cinta keempat yang wajib.
Rasulullah
Saw bersabda:
لاَ
يُؤْمِنُ أَحَدَكُمْ حَتىَّ يُحِبُّ لأَِخِيْهِ مَايُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“tidak
sempurna iman seseorang diantara kamu sampai ia cinta untuk saudaranya apa yang
ia cintai untuk dirinya sendiri.” (Muttafaq Alaih)
5. Cinta kepada apa dan siapapun karena Allah dan untuk menjadi persembahan
cinta kita kepada Allah Swt. Contoh; Cinta kepada ibu bapak, karena Allah
dan untuk persembahan cinta kita kepada Allah.
Bagaimana kita membuktikan kelima bentuk cinta itu?
1. Cinta kepada ibadah, tilawah, dzikir, do’a, pengajian, dan ilmu Islam.
2. Cinta kepada sunnah Rasulullah Saw, perjungan beliau, istri-istri beliau,
anak cucu beliau, para sahabat beliau, rajin membaca sejarah beliau. Termasuk
pula: mencintai seluruh Nabi dan Rasul.
3. Cinta kepada para ulama, para da’i, para pejuang di jalan Allah,
orang-orang shaleh, orang-orang ikhlas, yang telah menjual diri mereka untuk berjuang
di jalan Allah.
4. Menghargai setiap muslim, memberi salam, silaturrahim, membesuk orang
sakit, melayat jenazah, mendo’akan kebaikan, menjaga amanah, berlaku jujur,
adil, sopan, berakhlak mulia, tidak hasad, dan tidak berghibah.
5. Mencintai seseorang karena aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya, da’wahnya.
Mencintai seseorang dengan tujuan mengamalkan perintah Allah. Mencintai
seseorang dengan tujuan da’wah, mendidik dia untuk mencintai Allah. Mencintai
sesuatu sebagai sarana ibadah dan perjuangan Islam.
Bagaimana Islam memandang cinta antara pria dan wanita?
1. Cinta antara pria dan wanita adalah fitrah, sunnatullah, potensi besar yang
wajib disyukuri, diarahkan sesuai petunjuk Allah.
..... dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih dan
sayang ..... QS. Ar-Rum: 21
2. Cinta antara pria dan wanita diatur oleh Islam lewat ibadah pernikahan dan
ibadah rumah tangga Islami.
3. Cinta antara pria dan wanita diluar lembaga pernikahan dan rumah tangga
Islami dibatasi dengan:
1. Hukum mahram/ yang haram dinikahi.
2. Hukum menutup aurat.
3. Pengendalian syahwat/ nafsu birahi.
4. Tidak menatap.
5. Tidak menyentuh.
6. Tidak berduaan.
7. Tidak memancing syahwat dengan cara apapun; lisan, tulisan, pakaian,
penampilan, mata, tangan, pinggul, kaki, dan seterusnya.
======================================''''''''''=================
Saudaraku…
Aku Cinta Padamu
Karena Allah
Kita semua memerlukan tambahan cinta.
Dan semua orang di sekitar kita menanti
cinta kita.
Cinta adalah kebutuhan hidup yang amat mendasar.
Cinta adalah kekuatan yang luar biasa, yang
dengan idzin Allah,
akan menyelesaikan seluruh problem hidup
ini.
Cinta, dengan idzin Allah, akan
menghilangkan sikap takabbur,
perasaan hasad, gejolak kebencian, dan
seluruh prilaku negatif.
Cinta adalah rahasia senyum manis, sikap
ramah, tutur kata yang lembut, nasehat yang sejuk, prasangka yang baik,
sikap menghargai dan menyayangi.
Alangkah
indah kehidupan ini, jika kita berusaha untuk
menambah
kadar cinta kita
kepada kedua
orang tua, Isteri/suami, anak, mertua, saudara, ipar, keluarga, pembantu,
sahabat, rekan sekerja, tetangga, tamu, para ulama, para shalihin, jamaah
masjid, jamaah pengajian,
dan sesama
muslim kita secara keseluruhan.
Alangkah damainya kehidupan ini jika kita
semua menjadi penyebar cinta tulus di lingkungan kita.
Cinta adalah segalanya dalam hidup ini.
Tantangannya adalah bagaimana kita memahami
cinta ini dengan benar,
dan bagaimana kita menghayatinya dan
mengamalkannya secara benar !.
Mari kita belajar cinta yang tulus.
Mari menghayati hakekat cinta suci.
Mari membagi-bagi cinta kepada semua orang.
Berikan cinta sebanyak mungkin,
pasti anda akan mendapatkan cinta yang lebih banyak !.
KITA BERSAUDARA,
KITA SALING MENCINTAI
Adakah cinta di hatimu?
Jenis cinta apa yang ada di hatimu?
Mari kita buktikan cinta tulus kita!
Saatnya kita memahami cinta dengan benar,
dan mengamalkan cinta dengan benar.
Selamat berjuang untuk cinta, mendapat cinta dan membagi
cinta,
menikmati dengan cinta, dan mulia dengan cinta. Amin.
سبحانك
اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
Tidak ada komentar:
Posting Komentar