Kita semua tentu yakin bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci kita, pedoman
hidup kita. Keyakinan ini berdasarkan firman Allah Swt:
وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ. لاَ
يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلاَ مِنْ خَلْفِهِ تَنزِيلٌ مِنْ
حَكِيمٍ حَمِيدٍ
"Dan sesungguhnya dia itu
adalah kitab yang mulia. Ia tidak didatangi oleh kebatilan, baik dari depan,
maupun dari belakang, ia adalah (Kitab) yang diturunkan dari (Allah) yang Maha
Bijaksana, lagi Maha terpuji". QS. Fussilat : 41-42
Ayat mulia ini menegaskan kemuliaan dan kesucian
Al-Qur'an, sebagai kitab yang diturunkan dari Allah yang Maha Bijaksana lagi
Maha Terpuji.
Dalam ayat mulia lainnya, Allah berfirman:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي
هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ
أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا. وَأَنَّ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِاْلآخِرَةِ
أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
"Sesungguhnya Al-Qur'an ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira
kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar, dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada
kehidupan akhirat, kami sediakan bagi mereka azab yang pedih" QS. Al-Isra'
: 9-10
Ayat mulia ini mempertegas fungsi Al-Qur'an sebagai
pedoman hidup, pegangan kemuliaan, kebahagiaan dan keselamatan yang hakiki.
Iman kepada Al-Qur'an adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari rukun iman yang ketiga " Iman kepada kitab-kitab
Allah".
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah.
Iman kepada kitab-kitab Allah berarti:
Keyakinan yang mendalam dan utuh, tidak dinodai
dengan keraguan sedikit pun, bahwa Allah Swt telah menurunkan beberapa kitab
suci-Nya kepada beberapa Nabi-Nya. Kitab-kitab suci yang disebut namanya dalam
Al-Qur'an ialah:
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS.
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS.
Kitab Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw.
Landasan iman kepada kitab-kitab Allah.
Iman kepada kitab-kitab Allah, berdasarkan beberapa
firman Allah dalam Al-Qur'an:
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ
إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
"Dan mereka yang beriman
kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang
telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat"
QS. Al-Baqarah : 4
آمَنَ
الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ
بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرَسُلِهِ
"Rasul telah beriman
kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya" QS. Al-Baqarah : 285
Iman kepada kitab-kitab Allah
berarti keyakinan bahwa semua kitab suci sebelum Al-Qur'an, bersifat khusus
untuk para pengikut Nabi-nabi penerima kitab suci itu saja. Seperti kitab
Zabur, khusus untuk pengikut Nabi Daud AS. Kitab Taurat untuk pengikut Nabi
Musa AS. Kitab Injil khusus untuk pengikut Nabi Isa AS. Adapun Al-Qur'anul
Karim, bersifat umum untuk seluruh manusia, hingga dunia kiamat. Allah Swt
berfirman:
يَاأَيُّهَا
النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي
الصُّدُورِ وَهُدًى
وَرَحْمَةٌ
لِلْمُؤْمِنِينَ
"Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman" QS. Yunus : 57
Ayat mulia ini menjelaskan
bahwa Al-Qur'anul Karim ditujukan untuk segenap manusia.
Dalam ayat mulia lainnya, Allah Swt berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ
عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
"Maha Suci Allah yang
telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi
pemberi peringatan kepada seluruh alam" QS. Al-Furqan : 1
Ayat mulia ini menegaskan pula
obyek risalah Al-Qur'an ialah seluruh manusia.
Selain itu, iman kepada kitab-kitab sebelum
Al-Qur'an, dibarengi pula dengan keyakinan bahwa semua kitab sebelum Al-Qur'an
telah ternoda kesuciannya, dengan adanya perubahan dan pemalsuan serta
kebohongan yang dilakukan oleh para pengikut Nabi-nabi penerima kitab suci
sebelum Al-Qur'an. Jadi, kitab Zabur, Taurat dan Injil, seluruhnya telah
dirubah, telah dipalsukan. Tidak ada lagi yang asli. Allah Swt menyatakan hal
itu berulang kali di dalam Al-Qur'an:
وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ
أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنْ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنْ
الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ
وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
"Sesungguhnya di antara
mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, sepaya kamu
menyangka yang di bacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari
Al-Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang di baca itu datang) dari sisi
Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap
Allah, sedang mereka mengetahui"
QS Ali-Imran : 78
Ayat-ayat mulia ini menegaskan
bahwa semua kitab sebelum Al-Qur'an telah mengalami pemalsuan. Semua ahli kitab
berkewajiban untuk mengikuti Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw.
Al-Qur'an memanggil kita.
Al-Qur'anul Karim adalah kitab suci yang terakhir,
ditujukan kepada segenap manusia hingga dunia kiamat, dijamin oleh Allah Swt
untuk dijaga keasliannya. Sehingga tak ada satu kekuatan apapun yang dapat
memalsukan Al-Qur'an tanpa diketahui oleh umat Islam. Allah Swt berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ
وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya" QS. Al-Hijr : 9
Al-Qur'anul Karim kita yakini
sebagai cahaya kehidupan kita. Kita percaya bahwa kitab suci ini membawa berkah
dan kebaikan bagi hidup kita. Kita yakin bahwa semua ayatnya benar. Semua janji
Allah pasti benar. Semua ancaman Allah pasti benar. Dari kitab mulia inilah
kita mengetahui yang benar dan yang salah. Dari kitab suci inilah kita
membangun pola pikir dan pola hidup kita. Kita memandang dunia ini dan segala
yang terjadi setiap hari, dengan kaca mata Al-Qur'an yang mulia.
Orang yang beriman pasti cinta kepada Al-Qur'an.
Betapa tidak ? Kitab Allah ini menghubungkan dia dengan Allah yang Maha
Pengasih, Maha Kuasa, Maha Pemurah. Kitab mulia ini adalah sumber kekuatan jiwa
setiap orang yang beriman. Kitab suci ini benar-benar menjadi cahaya kehidupan
yang menerangi jalan kita, yang menerangi kegelapan kejahilan, kelalaian, dosa,
kegelapan kesusahan, kegelapan kesedihan, kegelapan kemiskinan, kegelapan
utang-utang, kegelapan problem rumah tangga. Al-Qur'an menerangi semua
kegelapan. Kitab mulia ini penuntun dan pembimbing kita ke jalan Allah Swt,
jalan yang lurus. Allah Swt berfirman:
"Dan demikianlah Kami mewahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur'an) deng
perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur'an)
dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu
cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara
hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjukn kepada
jalan yang lurus. (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di
langit dan yang adadi bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allahlah kembali semua
urusan" Qs.
Asy-Syura: 52-53
Inilah yang menanamkan cinta
kepada Al-Qur'an. Dan semakin tinggi cinta seseorang kepada Al-Qur'an, semakin
tinggi pula imannya. Sebaliknya, jika cinta kepada Al-Qur'an itu rendah itulah
indikasi kelemahan iman kita. Astaghfirullah.
Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Abbas RA pernah
menyatakan:
لَوْ
طَهُرَتْ قُلُوْبُكُمْ، مَا شَبِعْتُمْ مِنْ كِتَابِ الله
"Sekiranya hati kamu
bersih, niscaya kamu tidak pernah kenyang dari kitab Allah (Al-Qur'an).
Maksudnya, orang yang hatinya bersih, tidak pernah
bosan dengan Al-Qur'an. Orang yang hatinya bersih, senang dan bahagia membaca
Al-Qur'an, mempelajari Al-Qur'an, menghafal Al-Qur'an, merenungkan kandungan
Al-Qur'an. Sebaliknya kalau ada rasa bosan terhadap Al-Qur'an, itulah indikasi
yang kuat bahwa hati kita kotor. Astaghfirullah.
Olehnya itu, marilah kita meningkatkan perhatian
terhadap Al-Qur'an. Upayakanlah untuk membaca Al-Qur'an setiap hari.
Khususkanlah waktu minimal 30 menit setiap hari untuk membaca Al-Qur'an.
Inilah jalan peningkatan iman, inilah jalan
kesucian hati. Inilah jalan kebahagiaan, kemuliaan, dan keselamatan sejati.
Marilah kita berjuang melawan hawa nafsu kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar