Social Icons

Selasa, 16 Oktober 2012

Al-Qur'an Memangil kita Apakah kita Mendengarnya ?



­­
Kita semua tentu yakin bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci kita, pedoman hidup kita. Keyakinan ini berdasarkan firman Allah Swt:

وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ. لاَ يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلاَ مِنْ خَلْفِهِ تَنزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

"Dan sesungguhnya dia itu adalah kitab yang mulia. Ia tidak didatangi oleh kebatilan, baik dari depan, maupun dari belakang, ia adalah (Kitab) yang diturunkan dari (Allah) yang Maha Bijaksana, lagi Maha terpuji". QS. Fussilat : 41-42

Ayat mulia ini menegaskan kemuliaan dan kesucian Al-Qur'an, sebagai kitab yang diturunkan dari Allah yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Dalam ayat mulia lainnya, Allah berfirman:

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا. وَأَنَّ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِاْلآخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, kami sediakan bagi mereka azab yang pedih" QS. Al-Isra' : 9-10

Ayat mulia ini mempertegas fungsi Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, pegangan kemuliaan, kebahagiaan dan keselamatan yang hakiki.

Iman kepada Al-Qur'an adalah bagian yang tidak terpisahkan dari rukun iman yang ketiga " Iman kepada kitab-kitab Allah".

Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah.

Iman kepada kitab-kitab Allah berarti:

Keyakinan yang mendalam dan utuh, tidak dinodai dengan keraguan sedikit pun, bahwa Allah Swt telah menurunkan beberapa kitab suci-Nya kepada beberapa Nabi-Nya. Kitab-kitab suci yang disebut namanya dalam Al-Qur'an ialah:

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS.
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS.
Kitab Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Landasan iman kepada kitab-kitab Allah.

Iman kepada kitab-kitab Allah, berdasarkan beberapa firman Allah dalam Al-Qur'an:
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

"Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat"
 QS. Al-Baqarah : 4

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرَسُلِهِ

"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya" QS. Al-Baqarah : 285

Iman kepada kitab-kitab Allah berarti keyakinan bahwa semua kitab suci sebelum Al-Qur'an, bersifat khusus untuk para pengikut Nabi-nabi penerima kitab suci itu saja. Seperti kitab Zabur, khusus untuk pengikut Nabi Daud AS. Kitab Taurat untuk pengikut Nabi Musa AS. Kitab Injil khusus untuk pengikut Nabi Isa AS. Adapun Al-Qur'anul Karim, bersifat umum untuk seluruh manusia, hingga dunia kiamat. Allah Swt berfirman:

يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى
وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman" QS. Yunus : 57

Ayat mulia ini menjelaskan bahwa Al-Qur'anul Karim ditujukan untuk segenap manusia.
Dalam ayat mulia lainnya, Allah Swt berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam" QS. Al-Furqan : 1

Ayat mulia ini menegaskan pula obyek risalah Al-Qur'an ialah seluruh manusia.
Selain itu, iman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur'an, dibarengi pula dengan keyakinan bahwa semua kitab sebelum Al-Qur'an telah ternoda kesuciannya, dengan adanya perubahan dan pemalsuan serta kebohongan yang dilakukan oleh para pengikut Nabi-nabi penerima kitab suci sebelum Al-Qur'an. Jadi, kitab Zabur, Taurat dan Injil, seluruhnya telah dirubah, telah dipalsukan. Tidak ada lagi yang asli. Allah Swt menyatakan hal itu berulang kali di dalam Al-Qur'an:

وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنْ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنْ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

"Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, sepaya kamu menyangka yang di bacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang di baca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui"
 QS Ali-Imran : 78


Ayat-ayat mulia ini menegaskan bahwa semua kitab sebelum Al-Qur'an telah mengalami pemalsuan. Semua ahli kitab berkewajiban untuk mengikuti Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Al-Qur'an memanggil kita.

Al-Qur'anul Karim adalah kitab suci yang terakhir, ditujukan kepada segenap manusia hingga dunia kiamat, dijamin oleh Allah Swt untuk dijaga keasliannya. Sehingga tak ada satu kekuatan apapun yang dapat memalsukan Al-Qur'an tanpa diketahui oleh umat Islam. Allah Swt berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya" QS. Al-Hijr : 9


Al-Qur'anul Karim kita yakini sebagai cahaya kehidupan kita. Kita percaya bahwa kitab suci ini membawa berkah dan kebaikan bagi hidup kita. Kita yakin bahwa semua ayatnya benar. Semua janji Allah pasti benar. Semua ancaman Allah pasti benar. Dari kitab mulia inilah kita mengetahui yang benar dan yang salah. Dari kitab suci inilah kita membangun pola pikir dan pola hidup kita. Kita memandang dunia ini dan segala yang terjadi setiap hari, dengan kaca mata Al-Qur'an yang mulia.

Orang yang beriman pasti cinta kepada Al-Qur'an. Betapa tidak ? Kitab Allah ini menghubungkan dia dengan Allah yang Maha Pengasih, Maha Kuasa, Maha Pemurah. Kitab mulia ini adalah sumber kekuatan jiwa setiap orang yang beriman. Kitab suci ini benar-benar menjadi cahaya kehidupan yang menerangi jalan kita, yang menerangi kegelapan kejahilan, kelalaian, dosa, kegelapan kesusahan, kegelapan kesedihan, kegelapan kemiskinan, kegelapan utang-utang, kegelapan problem rumah tangga. Al-Qur'an menerangi semua kegelapan. Kitab mulia ini penuntun dan pembimbing kita ke jalan Allah Swt, jalan yang lurus. Allah Swt berfirman:

"Dan demikianlah Kami mewahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur'an) deng perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjukn kepada jalan yang lurus. (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan yang adadi bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allahlah kembali semua urusan" Qs. Asy-Syura: 52-53

Inilah yang menanamkan cinta kepada Al-Qur'an. Dan semakin tinggi cinta seseorang kepada Al-Qur'an, semakin tinggi pula imannya. Sebaliknya, jika cinta kepada Al-Qur'an itu rendah itulah indikasi kelemahan iman kita. Astaghfirullah.

Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Abbas RA pernah menyatakan:
لَوْ طَهُرَتْ قُلُوْبُكُمْ، مَا شَبِعْتُمْ مِنْ كِتَابِ الله
"Sekiranya hati kamu bersih, niscaya kamu tidak pernah kenyang dari kitab Allah (Al-Qur'an).


Maksudnya, orang yang hatinya bersih, tidak pernah bosan dengan Al-Qur'an. Orang yang hatinya bersih, senang dan bahagia membaca Al-Qur'an, mempelajari Al-Qur'an, menghafal Al-Qur'an, merenungkan kandungan Al-Qur'an. Sebaliknya kalau ada rasa bosan terhadap Al-Qur'an, itulah indikasi yang kuat bahwa hati kita kotor. Astaghfirullah.

Olehnya itu, marilah kita meningkatkan perhatian terhadap Al-Qur'an. Upayakanlah untuk membaca Al-Qur'an setiap hari. Khususkanlah waktu minimal 30 menit setiap hari untuk membaca Al-Qur'an.

Inilah jalan peningkatan iman, inilah jalan kesucian hati. Inilah jalan kebahagiaan, kemuliaan, dan keselamatan sejati. Marilah kita berjuang melawan hawa nafsu kita.

Tidak ada komentar:

SIAPA PELATIH SRIWIJAYA FC ?